Review Film Shang Chi and the Legends of Ten Rings (2021): Diperkuat Tony Leung!
Berbeda dengan Black Widow (2021), Marvel merilis film Shang Chi and the Legends of Ten Rings (2021) di bioskop sebelum membawanya ke layanan Disney+. Film yang mengangkat budaya China ini digadang-gadang sebagai salah satu film terbaik Marvel dari berbagai aspek pasca Black Panther (2018).
Film ini menceritakan tentang kisah Shang Chi (Simu Liu), seorang juru parkir valet yang merupakan anak dari Wenwu (Tony Leung), ketua kelompok teroris besar bernama Ten Rings. Ia memiliki sahabat bernama Katy (Awkwafina) yang juga berprofesi sebagai seorang juru parkir.

Shang Chi dan adiknya, Xialing (Meng’er Zhang) yang kabur dari rumah diburu oleh Wenwu dan kelompok Ten Rings. Wenwu mendapatkan bisikan bahwa ia bisa menghidupkan kembali mendiang istrinya yang terperangkap di kota mistik bernama Ta Lo.
Bagian dari representasi budaya
Shang Chi menjadi representasi budaya yang jarang terlihat dalam beberapa film Marvel sebelumnya. Di mana 10 menit pertama disampaikan dalam bahasa China. Meskipun hal ini tak serta merta membuat Shang Chi melupakan penyampaian cerita dan identitasnya sebagai bagian dari semesta Marvel.

Alur film mengalir tenang namun menggelegar di akhir. Dinamis dengan perpaduan aksi, drama, flashback, dan ditutup dengan third act yang ditunggu-tunggu: pertarungan antara Shang Chi dan Wenwu ditambah berbagai rangkaian aksi penuh CGI.
Koreografi aksi yang menawan merupakan karya dari mendiang Brad Allan, salah satu stunt coordinator yang menjadi bagian dari tim stunt Jackie Chan. Maka tak heran jika banyak gaya aksi komikal bisa ditemukan pada film ini, termasuk scene perkelahian di dalam bus pada awal cerita.
Tapi Shang Chi bukan tanpa kekurangan. Mengingat formula yang ditawarkan tak jauh berbeda dibandingkan kisah superhero pada umumnya. Termasuk beberapa detail CGI yang belum terasa sempurna, seperti contohnya kota Ta Lo yang terlihat palsu layaknya serial kerajaan di China.

Namun yang menjadi pembeda dari Shang Chi tentu saja bagaimana Marvel menyampaikan kisah alternatif yang merepresentasikan Asia, terlebih China, lengkap dengan mitologi yang sejalan dengan semesta Marvel. Didukung oleh deretan aktor yang menyatu keseluruhan cerita.
Villain fenomenal Marvel
Wenwu yang dimainkan oleh Tony Leung merupakan salah satu antagonis Marvel yang paling kompleks dan dinamis. Dari segi narasi, Wenwu memiliki kompleksitas yang mungkin hanya bisa dibandingkan dengan Killmonger dari Black Panther.
Ia merupakan seorang pemimpin yang telah hidup ribuan tahun berkat Ten Rings yang dimilikinya. Mengumpulkan kekuatan, kekayaan, dan pasukan hingga menjadi salah satu kelompok teroris paling ditakuti di dunia utama Marvel.

Kedalaman narasi Wenwu terlihat dari dinamika kehidupannya; berubah ketika ia bertemu dengan Xiang Li melalui pertarungan dengan dua gaya yang berbeda. Dan tentu saja alur pertarungan yang melambat, membawa kesan romantis yang tak ditemui dari pasangan Shang Chi dan Katy.
Kematian Xiang Li langsung mengubah kehidupannya dengan drastis, menunjukkan bagaimana Leung merepresentasikan perubahan signifikan menjadi lebih gelap dari sosok romantic hero yang tragis. Fokus pada perubahan emosional Wenwu berlangsung hingga akhir, membuatnya menjadi salah satu villain paling simpatik dan menarik milik Marvel.

Kemunculan Tony merupakan daya tarik tersendiri pada film ini. Di satu sisi keras dan menakutkan, Tony juga bisa mendayu-dayu dan memperlihatkan rapuhnya Wenwu setelah kematian Xiang Li. Menghadirkan karisma dan ketenangan dari karakter Wenwu, menyatu perjalanan sang penjahat yang telah hidup selama ribuan tahun.
The big thing is coming
Selain memperkenalkan superhero terbaru Marvel, Legends of the Ten Rings juga mempersiapkan misteri yang lebih besar; yaitu asal usul Ten Rings yang dipakai oleh Wenwu. Wong sendiri menyebutkan bahwa sepuluh gelang tersebut memiliki sejarah lebih dari ribuan tahun.
Berbeda dibandingkan versi komiknya, Ten Rings bukanlah sebuah gelang. Di sumber aslinya, Ten Rings merupakan 10 cincin dimana setiap cincin memiliki kekuatan berbeda, misalnya memanipulasi udara, material padat, materi hitam, es, hingga energi elektromagnetik.

Kemungkinan besar misteri ini akan diperjelas pada Doctor Strange and the Multiverse of Madness (2022) atau film Eternals yang direncanakan tayang di bioskop pada 5 November mendatang. Dimana film ini lebih dalam memperkenalkan Celestial dan Deviant, membuka arah Marvel Phase 4 selanjutnya.
Dengan narasi spionase yang sedang dikembangkan Marvel melalui kelompok yang dipersiapkan oleh Valentina di episode akhir Falcon and the Winter Soldier (2021) dan Black Widow (2021), mengindikasikan bahwa Ten Rings nantinya akan memiliki peran lebih dalam iterasi Marvel di masa mendatang.

Film Shang Chi and the Legends of Ten Rings membawa era baru dari Marvel. Masih memperlihatkan kelemahan formula cerita yang sama, tapi Destin Cretton sebagai sutradara mampu meracik Shang Chi sebagai representasi budaya, seperti yang dilakukan oleh Ryan Coogler ketika menyelesaikan Black Panther.
Genre: Aksi, Drama
Sutradara: Destin Daniel Cretton
Penulis: Destin Daniel Cretton, Andrew Lanham
Pemeran: Simu Liu, Tony Chiu-Wai Leung, Awkwafina, Meng’er Zhang
Rekomendasi Film
Summary
Film Shang Chi and the Legends of Ten Rings membawa era baru dari Marvel. Masih memperlihatkan kelemahan formula cerita yang sama, tapi Destin Cretton sebagai sutradara mampu meracik Shang Chi sebagai representasi budaya, seperti yang dilakukan oleh Ryan Coogler ketika menyelesaikan Black Panther.