Review Film Dune (2021): Setengah Keseruan Fantasi Villeneuve
Setelah ditunda selama setahun akibat pandemi, film Dune (2021) yang diangkat dari salah satu novel fiksi ilmiah paling berpengaruh sepanjang sejarah berjudul sama karya Frank Herbert akhirnya rilis di bioskop. Disutradarai oleh Denis Villeneuve, film bertabur bintang ini membawa skala besar dari sebuah novel yang disebut-sebut paling susah untuk diadaptasi menjadi sebuah film.
Film ini menceritakan tentang paruh pertama novel yang terbit tahun 1965 ini. Ceritanya berpusat pada Paul Atreides (Timothée Chalamet) yang mendapatkan titah kepengurusan planet Arrakis, planet gurun sumber Spice atau rempah-rempah melange yang berguna untuk keberlangsungan hidup manusia.

Meskipun ditutupi oleh gurun pasir, tapi Arrakis tidak sepenuhnya sepi. Ada ancaman dari cacing besar pelahap segalanya, serta rumah dari kaum tertindas bernama Fremen yang menganggap pemanen rempah-rempah merupakan penjajah yang mengambil dan merusak planet mereka.
Dipapah demi memperkenalkan dunia Dune
Film Dune mengawali awal franchise yang siap membawa penonton ke dunia Arrakis dan petualangan protagonis muda Paul Atreides. Villeneuve memapah penonton demi memperkenalkan dunia Dune yang penuh mitos dan misteri melalui film berdurasi dua jam 26 menit.
Penonton dibawa ke dalam dunia penuh fantasi didukung dengan kualitas visual yang apik setelah percobaan pertama dari sutradara David Lynch pada tahun 1984 silam. Pace yang lambat mendukung drama dan membangun tensi yang nantinya memuncak sejak pertengahan film.

Tapi Villeneuve seperti terlalu memanjakan penonton dengan menggiring plot demi plot. Apalagi film ini bukanlah tontonan sekali lalu yang mudah dicerna. Membawa Arrakis, kaum Freman, sampai dengan kekuatan Paul dan Lady Jessica (Rebecca Ferguson) yang berasal dari kaum Bene Gesserit bisa dibilang cukup kompleks.
Terlebih karena merupakan yang pertama dari dua film, Dune: Part One bertindak sebagai setup untuk perhelatan yang lebih besar di bagian kedua. Sehingga tak heran jika film ini harus terhenti ketika plot dan ketegangan mulai meningkat.

Deretan pemeran dan aktor luar biasa membuat skala film tak ubahnya seperti Star Wars. Mulai dari Timothée Chalamet, Jason Momoa, Zendaya, Josh Brolin, hingga Dave Bautista. Interaksi antar karakter dan dialog dibangun sedemikian rupa untuk memudahkan penonton masuk ke dalam dunia Dune.
Penuh dengan tema orientalisme
Dune pada awalnya merupakan novel yang diterbitkan sebagai dua seri pada majalah Analog tahun 1965. Novel ini memenangkan penghargaan Hugo Awards pada tahun 1996, hingga disebut sebagai novel fiksi ilmiah terlaris sepanjang masa di tahun 2003.
Meskipun disebut sebagai novel fiksi ilmiah, Herbert tak fokus pada teknologi. Kisah dystopia ini mengangkat tema politik dan kemanusiaan dengan referensi pada Timur Tengah dan negara Muslim, contohnya nama cacing tanah Shai-hulud serta Bahasa kaum Freman yang mirip dengan huruf dan bacaan Arab.

Kolonialisme dan kebebasan menjadi tema penting yang digambarkan Villeneuve pada film ini. Tapi film ini masih mempertontonkan formula lama yang juga jadi kontroversi pada seri petualangan Indiana Jones maupun Lawrence of Arabia (1962) yang menginspirasi novelnya; sang Messiah berkulit putih yang akan membebaskan kaum tertindas yang tertuang dalam anggapan orientalisme.
Orientalisme merupakan narasi dimana kaum kulit putih lebih dominan dibandingkan ‘the other”, dalam kasus ini penduduk Asia, Timur Tengah, hingga Afrika. Dune karya Villeneuve memang kental akan tema ‘White Savior’, dimana Atreides akan menjelma menjadi sosok penyelamat yang akan membebaskan kaum tertindas Freman.

Di film pertama, penonton diperkenalkan pada Paul Atreides yang masih kebingungan dengan semua tanggung jawab yang membebaninya. Menarik untuk dilihat bagaimana cara Villeneuve membawakan Atreides dan Freman agar tak jatuh ke jurang orientalisme yang sudah ketinggalan zaman.
Mengadaptasi novel berusia hampir 50 tahun, film Dune memperkenalkan dunia baru dengan bertumpu pada visual ciamik dan deretan aktor beken Hollywood. Tapi kisah yang terlalu kompleks serta hentakan yang ditunda akibat film yang dibagi jadi dua bagian hingga pertengahan cerita membuat Dune: Part One tak ubahnya sekadar film pendukung bagi Part Two nantinya.
Genre: Fiksi Ilmiah
Sutradara: Denis Villeneuve
Penulis: Denis Villeneuve, Jon Spaihts, Eric Roth
Pemeran: Timothée Chalamet, Rebecca Ferguson, Jason Momoa, Josh Brolin
Rekomendasi Film
Summary
Mengadaptasi novel berusia hampir 50 tahun, film Dune memperkenalkan dunia baru dengan bertumpu pada visual ciamik dan deretan aktor beken Hollywood. Tapi kisah yang terlalu kompleks serta hentakan yang ditunda akibat film yang dibagi jadi dua bagian hingga pertengahan cerita membuat Dune: Part One tak ubahnya sekadar film pendukung bagi Part Two nantinya.