Film Demon Slayer: Mugen Train yang menjadi perbincangan akhirnya tayang di Indonesia. Popularitasnya membuat film ini meraih sukses besar dan mencatatkan sejarah di Jepang. Bahkan dalam sebuah polling yang dilakukan tahun lalu, Demon Slayer menjadi manga terlaris kedua di Jepang setelah One Piece.

Demon Slayer atau dikenal juga dengan nama Kimetsu no Yaiba berlatar di Jepang sekitar 100 tahun lalu, atau pada era Taisho. Tak berbeda dengan versi manga-nya, film ini melanjutkan kisah dari seri anime yang terhenti pada episode ke-26 untuk musim pertama yang tayang pada 6 April hingga 28 September 2019.

Cerita Kimetsu no Yaiba berpusat pada seorang pembunuh oni atau iblis bernama Tanjiro Kamado dan adiknya, Nezuko, yang telah berubah menjadi oni. Sedangkan filmnya menceritakan Tanjiro dan Nezuko, serta dua sahabatnya sesama pembunuh iblis, Zenitsu dan Inosuke, menyelesaikan kasus di sebuah kereta di mana banyak orang hilang di sana.

Dalam kasus kali ini, Tanjiro dan kawan-kawan bekerja sama dengan salah satu Hashira, yaitu Kyojuro Rengoku sang Hashira Api. Mereka menghadapi Enmu, salah satu dari 12 Demon Moons kelas bawah yang bisa memanipulasi mimpi melalui mantra darahnya.

Cerita berdasarkan manga

Serial karya Koyoharu Gotoge ini memang sudah menjadi fenomena baru di Jepang. Apalagi mengusung setting di masa lalu, film ini menggambarkan berbagai unsur tradisional Jepang, seperti jaket haori hingga tarian Kagura yang dilakukan ayah Tanjiro dalam kilas balik.

Dari segi cerita, Mugen Train merupakan kelanjutan langsung dari seri anime. Jadi bagi kamu yang mengikuti animenya, film ini tak boleh ketinggalan untuk ditonton. Bahkan cerita yang diambil dalam film ini sangat mempengaruhi alur plot selanjutnya dari seri Kimetsu no Yaiba.

Dengan cerita yang dinamis dipadukan dengan komedi dan sedikit tragedi membuat film ini mampu membius penonton. Sayangnya bagian awal terasa membosankan. Tapi mulai dari pertengahan hingga credit roll diputar, film ini memberikan adegan aksi yang membabi buta.

Efek dan animasi mengesankan

Sesuai manga, kemunculan villain lain yang merupakan Upper Rank dari 12 Demon Ranks menjadi tambahan tersendiri dalam film ini. Membuat dimanika plot meningkat hingga akhirnya memuncak di akhir cerita. Terutama dengan twist bagi penonton yang belum membaca manga-nya.

Sejak pertama kali diadaptasi, Demon Slayer dikenal memiliki tampilan yang mengesankan. Beda dari kualitas TV, animasi di Mugen Train pun tak main-main. Film ini diproduksi oleh Ufotable, studio animasi legendaris yang juga menggawangi seri animasinya dikenal sebagai penghasil anime bergaya fenomenal, semisal Fate/Stay Night atau God Eater.

Memadukan tampilan 3D dengan animasi yang digambar tangan seperti seri animasi menghadirkan gaya unik dari latar yang tersedia. Termasuk dengan memadukan efek dan warna, memberikan rentetan pertarungan yang mengesankan dan mengharukan.

Adegan aksi digabungkan dengan musik saling bekerja sama untuk menciptakan pemandangan dramatis. Pertarungan terasa mengejutkan karena efek, gerakan, dan musik menciptakan adegan yang memanjakan mata.

Terlaris di Jepang

Dengan statusnya sebagai sekuel langsung serta popularitasnya sebagai anime aksi, film Demon Slayer the Movie bahkan menjadi rekor di box office Jepang. Adaptasi layar lebar pertama Demon Slayer ini menjadi film dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah bioskop Jepang.

Sejak ditayangkan pada 16 Oktober lalu, film karya Haruo Sotozaki ini mengumpulkan 32.47 miliar yen dan menarik lebih dari 24 juta penonton. Mugen Train mengalahkan rekor yang dibuat Spirited Away pada 2001 lalu. Bahkan film ini mampu mencapainya hanya dalam 59 hari, jauh lebih singkat dari 253 hari yang dibutuhkan oleh film karya Hayao Miyazaki tersebut.

Film Demon Slayer: Mugen Train membuka tahun 2021 dengan apik. Adegan aksi yang menggelegar dipadukan plot cerita yang dinamis merupakan daya tarik paling besar dari film ini. Dan bagi penggemar manga dan anime-nya, film ini merupakan tontonan wajib yang patut disaksikan.

Rating: 8/10

Genre: Animasi, Aksi,

Sutradara: Haruo Sotozaki

Penulis: Koyoharu Gotouge

Pengisi Suara: Natsuki Hanae, Akari Kitō, Yoshitsugu Matsuoka, Hiro Shimono, Satoshi Hino,