Pernah Dibuat Komedi, Sejak Kapan Cerita Superhero Batman Dibuat Gelap?

Batman telah memerangi kejahatan sebagai Ksatria Gotham sejak 1939. Cerita superhero Batman mengalami sejarah panjang yang penuh komedi, drama, hingga gore. Bagi yang menyukai film animasi Batman: The Brave and the Bold hingga serial klasik tahun 1966 dari Adam West pasti menyadari besarnya kesan komedi dalam setiap ceritanya.

Tetapi ketika karakter debutnya di Detective Comics tahun 1939, Batman tak memiliki masalah membunuh usuh pertamanya. Banyak yang percaya pembentukan Comic Code Authority tahun 1954 menghasilkan cerita untuk pembaca yang lebih muda. Namun mengubah cerita superhero Batman yang suram menjadi ramah anak-anak tidaklah sesederhana itu.

Hadirnya Robin

Robin diciptakan pada 1940, tak lama setelah Batman muncul. Kehadiran sidekick bernama asli Dick Grayson ini dimaksudkan untuk menarik audiens yang lebih muda. Dan memang berhasil. Penjualan komik Batman bertambah dua kali lipat semenjak kedatangan Dick.

kemunculan pertama Robin
via DC Comics

Menggunakan karakter yang lebih muda membuat nuansa yang diberikan Detective Comics untuk serial Batman berubah. Penerbit tak bisa membiarkan anak-anak terlibat dalam bahaya serius menghadapi setiap masalah dan penjahat yang ada. Jadi, kebanyakan situasi berubah menjadi lebih konyol dan tidak terlalu kejam dengan penjahat berwarna-warni.

Namun penggemar menuntut cerita gelap dan mengembalikan sisi detektif Batman. Pada 1970-an, seri Batman ditangani oleh duo legendaris penulis Dennis O’Neil dan gambar oleh Neal Adams. Sementara serial TV Batman sukses memberikan nada yang konyol dan cerita, penggemar mengharapkan plot yang lebih serius dalam versi komiknya.

kematian Robin dalam cerita superhero Batman
via DC Comics

Dilansir dari Screen Rant, cerita tahun 1970-an memang tidak mengembalikan Batman ke masa lalu dengan pistol dan pembunuhan, tetapi seri komik berubah menjadi lebih gelap dan serius. Dengan terciptanya supervillain misterius Ra’s al Ghul pada 1971, Batman sekali lagi menjadi superhero yang menakutkan.

Cerita Batman dibuat tambah kelam

1980-an adalah waktu yang lebih gelap cerita superhero Batman. Kisah-kisah seperti The Dark Knight Returns karya Frank Miller, plot ikonik The Killing Joke dari Alan Moore, serta kematian Jason Todd memperkuat Batman sebagai tokoh pahlawan super paling dewasa kala itu. Tak hanya di komik, Tim Burton lewat filmnya mengubah Gotham dan Michael Keaton merepresentasikan sisi pembunuh Bruce Wayne.

Robin dan Joker dalam cerita superhero Batman
via DC Comics

Ketika Batman tumbuh dewasa, begitu pula penjahatnya. The Killing Joke mungkin tetap menjadi versi paling sadis dari penggemar Joker. Tetapi Jack Nicholson tetap menyampaikan versinya sendiri. Todd Phillipps menciptakan penggambaran kejahatan dan latar belakang Joker (2019) yang realistis, sementara versi komik karya Scott Snyder, The Batman Who Laughs, membuatnya menjadi penjahat paling gila sepanjang sejarah DC.

Apakah itu menyelamatkan alam semesta bersama Justice League atau hanya kota Gotham, Batman kemungkinan besar akan tetap menjadi superhero yang suram selama beberapa dekade. Akan ada beberapa cerita ringan yang ditemukan. Tetapi dengan dunia nyata semakin tak karuan, representasi Bruce Wayne dan Gotham yang lebih gelap terkesan sangat realistis hingga saat ini.

Avatar photo
Padli Nurdin

Penulis baru yang terpesona dengan bagaimana kata-kata bisa mengubah dunia.

Articles: 707

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *