Film Hypnotic memberikan premis menarik tentang kemampuan hipnotis yang memaksa orang lain melakukan yang diinginkan oleh penghipnotis tersebut. Membawa Ben Affleck ke sajian thriller B-movie berlandaskan fiksi ilmiah tentang hipnotis, penuh dengan kejutan yang memusingkan sampai akhir.

Sinopsis film Hypnotic

Danny Rourke (Ben Affleck) merupakan seorang detektif kepolisian Austin yang mengalami trauma akibat kehilangan anaknya beberapa waktu lalu. Ia masih mencari keberadaan anaknya, sementara penculiknya sendiri mengaku tidak ingat pernah menculik anaknya.

Rourke beralih ke kasus baru tentang seseorang yang akan merampok sebuah bank, tepatnya sebuah ruang penyimpanan. Ia pun bergegas ke ruang tersebut dan menemukan foto anaknya dengan tulisan “Temukan Lev Dellrayne”.

Seorang pria yang disebut bernama Dellrayne (William Fichtner) terlihat menghipnotis orang lain untuk merampok bank. Tapi ia kabur ketika Rourke mengejarnya. Rourke lalu menemui seorang penghipnotis bernama Diana Cruz (Alice Braga) untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipnotis.

Thriller Fiksi ilmiah yang mind blowing

Hypnotic merupakan satu dari sedikit film yang bikin kamu kebingungan dan terkaget-kaget dari pertengahan hingga ending dengan plot twist yang tidak hanya satu, tapi banyak tersembunyi sampai credit akhir bergulir.

Premis awalnya, sebagaimana diperlihatkan dalam trailer, adalah seorang detektif yang menyelidiki perampokan bank yang dilakukan menggunakan hipnotis. Tapi di balik itu, ada banyak plot lainnya yang menunggu penonton.

Film ini ditulis oleh Robert Rodriguez, yang juga merangkap sebagai sutradara, pada tahun 2002 silam. Jauh sebelum Inception (2010) maupun Shutter Island (2010) dirilis, film Hypnotic memiliki kesamaan dalam menghadirkan plot twist berlapis-lapis untuk membingungkan penonton.

Durasinya tak begitu lama, hanya 93 menit. Sudah cukup padat menceritakan kisah Rourke dan menghubungkan hipnotis dengan genre fiksi ilmiah. Tapi dari segi penceritaan dan keberlanjutan cerita, ada banyak hal yang harus diperhatikan agar kamu bisa menangkap maksud dari film ini.

Latar, setting sekaligus penyutradaraan Rodriguez terasa kurang menggigit. Film ini tak bisa lepas dari image B-movie berbudget rendah, mengingat produksi film hanya membutuhkan biaya $65 juta saja.

Untuk sebuah film dengan genre thriller, ada banyak adegan yang menegangkan dan alur baru yang mematahkan premis yang sudah dibangun dari awal. Nantinya penonton akan digiring dengan cerita yang kami rasa cukup meyakinkan. Mengingat film ini fokus pada premis “what if”, ya dinikmati saja meski hati bertanya-tanya, “kok arahnya ke sini, ya?”

Bertumpu pada trik hipnotis

Hypnotic lebih banyak membahas tentang praktik hipnotis, di mana seseorang bisa memasuki alam bawah sadar orang lain dan membuatnya mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang penghipnotis. Tapi film ini membawakannya dengan tema fiksi ilmiah yang lebih bombastis.

Hipnotis jadi pondasi bagi Rodriguez untuk mengarahkan film ini pada twist yang sebenarnya. Bermain dengan persepsi manusia tentang realitas dan apa yang terjadi di pikiran manusia. Terkadang lucu, tapi sebagian besar terasa konyol dan memusingkan.

Seperti layaknya film dengan plot-twist yang bertebaran, Hypnotic terlalu berat dibandingkan durasinya. Apalagi bagi kamu yang fokus dengan plot dan cerita yang disajikan, sepertiga film di akhir akan terasa melelahkan.

Untuk sebuah film dengan budget yang bisa dibilang rendah (bahkan lebih sedikit dari budget film Netflix), Hypnotic tak memiliki pesona di layar bioskop. Namun bisa jadi popularitasnya bisa jadi akan lebih terasa jika film ini dibawa ke layanan OTT dan dinikmati oleh penonton di rumah.

Film Hypnotic merupakan salah satu tontonan yang memberikan pengalaman yang berbeda dari film lainnya. Mungkin sebagian penonton akan merasa pusing ketika keluar dari bioskop. Penonton lainnya mungkin bertanya-tanya; jadi barusan filmnya tentang apa?

Genre: Aksi

Sutradara: Ric Roman Waugh

Penulis Naskah: Mitchell LaFortune

Pemeran: Ben Affleck, Alice Braga, William Fichtner