poster film Follow Me
Film, Review

Review Film Follow Me (2021): Escape Room di Era Media Sosial

Film Follow Me, atau dikenal juga dengan judul No Escape adalah karya terbaru dari Will Wernick yang dikenal lewat film thriller Escape Room (2016). Tak begitu jauh dari film yang melambungkan namanya tersebut, Will kembali menyutradarai dan menulis film yang sama-sama berkisah seputar escape room tersebut.

Film ini fokus terhadap kisah Cole (Keegan Allen), vlogger pembuat konten-konten misteri hingga yang menantang bahaya bernama Escape From Reality. Untuk merayakan 10 tahun eksistensi kanal videonya, ia bersama teman-temannya berkunjung ke Rusia untuk membuat konten escape room eksklusif.

Holland Roden dan Keegan Allen
via Vertical Entertainment

Ia pergi bersama kekasihnya, Erin (Holland Rogen), serta Dash (George Janko) dan Sam (Siya) yang turut mengajak sahabat masa kecil Cole bernama Thomas (Denzel Whitaker) sebagai salah satu kejutan untuk perayaan tersebut. 

Mereka bertemu dengan Alexei (Ronen Rubenstein), anak dari taipan Rusia yang mengungkapkan bahwa ia penggemar berat vlog Cole. Sehingga ia memberikan kesempatan bagi Cole dan teman-temannya untuk merasakan escape room yang dirancang khusus hanya untuk mereka.

Gaya thriller escape room

Follow Me mengusung gaya thriller dengan tema yang sama dengan film paling memorable dari Will, yaitu escape room, dimana peserta akan terkunci di sebuah ruangan atau tempat tertutup dan harus memecahkan misteri agar bisa keluar dari ruangan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan. 

Keegan Allen dalam film Follow Me
via Vertical Entertainment

Di film kali ini, Will masih mengandalkan gaya suspense dan teka-teki yang harus dipecahkan dengan taruhan nyawa. Memperlihatkan rentannya manusia dan bagaimana mereka akan mencari berbagai cara untuk melarikan diri pada saat dihadapkan dengan kematian.

Bagi kamu yang ingin menyaksikan tontonan penuh kejutan dan menegangkan, serta dibumbui adegan-adegan penuh darah, mungkin Follow Me bisa menjadi pilihan. Tapi sepertinya hanya itu yang ditawarkan oleh film berdurasi 86 menit ini. 

Plot bergulir dengan mempertontonkan tantangan apa yang akan dilalui Cole dan keempat temannya di mana mereka terjebak dalam situasi antara hidup dan mati. Dibuai oleh set up yang terlalu panjang, hingga akhirnya selesai dalam sekejap mata.

Keegan Allen dan Ronen Rubinstein
via Vertical Entertainment

Jika film thriller lainnya akan memberikan berbagai latar demi membuat plot yang lebih masuk akal, tapi tidak dengan film ini. Ada banyak plot hole maupun adegan yang out-of-nowhere, sehingga menyita perhatian untuk bisa fokus terhadap masalah yang dialami oleh Cole dan yang lainnya. 

Belum lagi karakter yang tiba-tiba diperkenalkan di awal tanpa mendapatkan latar yang cukup. Dari lima karakter protagonis, penonton hanya dibawa mendalami kehidupan Cole serta sedikit kilas balik hubungannya dengan Erin. Tiga karakter lainnya? Hanya bertindak sebagai ‘teman Cole’ saja. 

Kegilaan media sosial

Sosial media dan semua kegilaan yang ada di dalamnya masih menjadi tema yang banyak diangkat dalam film maupun serial TV saat ini. Tak terkecuali bagi Will Wernick sebagai sutradara dan penulis naskah.

Keegan Allen sebagai Cole
via Vertical Entertainment

Will menggambarkan bagaimana mereka yang bekerja sebagai konten kreator selalu mencari cara untuk meningkatkan jumlah follower, views, dan engagement dengan menghadirkan konten yang eksklusif, bahkan terkadang ekstrim.

Keterikatan Cole terhadap penggemar dan sosial media membuatnya tak memperhatikan apa yang terjadi di dekatnya. Walaupun hal tersebut bergeser semakin lama film bergulir, di mana ia akhirnya menyadari bagaimana pentingnya arti teman-temannya.

Keegan Allen dan Denzel Whitaker
via Vertical Entertainment

Tapi sekali lagi, film menghadirkan prank dan konten sosial media dalam versi yang sangat ekstrem. Menggambarkan bagaimana diri sendiri bahkan nyawa manusia hanya bagian dari views demi ketenaran hingga pundi-pundi uang untuk keuntungan pribadi.

Akhir yang ‘mengejutkan’

Dari sekian banyak masalah yang terjadi di sepanjang cerita, ada lebih banyak hal yang membingungkan pada menit-menit terakhir film ini. Bagaikan roller coaster yang sudah mengambil ancang-ancang untuk turun ke bawah, tapi malah terjun bebas tanpa keseruan, hanya menyisakan rasa penasaran dan beribu pertanyaan.

Bagi orang-orang yang benar-benar mengikuti film ini dari awal tentunya bisa menebak ke mana arah plot akan mengalir. Dan benar, tebakan di awal tak pernah salah; ending-nya dipersiapkan dalam plot twist yang sangat mengejutkan, bahkan ‘membingungkan’.

Holland Roden dalam film Follow Me
via Vertical Entertainment

Mulai dari arah plot twist yang selalu ditegaskan pada bagian pertama film sampai rangkaian plot demi plot yang seperti melompat-lompat. Ditambah lagi pertarungan berdarah-darah yang seharusnya bisa dihentikan, menimbulkan tanda tanya yang akan selalu mengiringi penonton ketika credit akhir bergulir disertai pertanyaan, “why?”.

Film Follow lebih menyenangkan sebagai santapan lepas, tanpa harus memperhitungkan apa yang ada di balik misteri yang tersaji. Karena di satu sisi, film ini memiliki standar sama dengan film ringan kelas B milik platform streaming seperti Netflix atau Hulu. 

Konflik yang diberikan terlalu dangkal. Begitu pula kedalaman karakter maupun plot yang disajikan. Cukup intens di tengah dengan third act yang penuh darah. Tapi tak memberikan kesan “wow” kecuali plot twist yang bahkan sudah digembar-gemborkan sejak awal cerita.

Genre: Thriller, Misteri

Sutradara: Will Wernick

Penulis Naskah: Will Wernick

Pemeran: Keegan Allen, Holland Roden, Denzel Whitaker, Ronen Rubinstein

Rekomendasi Film
5/10

Summary

Konflik yang diberikan terlalu dangkal. Begitu pula kedalaman karakter maupun plot yang disajikan. Cukup intens di tengah dengan third act yang penuh darah. Tapi tak memberikan kesan “wow” kecuali plot twist yang bahkan sudah digembar-gemborkan sejak awal cerita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *