Serial Ted Lasso season 1 merupakan satu dari sedikit tontonan heart-warming mengenai sepak bola yang berlatarkan Inggris, tempat di mana sepak bola berasal. Serial Apple+ ini bahkan mendapatkan musim kedua yang telah dirilis bulan Juli lalu.

Serial yang dibintangi oleh Jason Sudeikis ini menceritakan tentang seorang pelatih American Football, Ted Lasso, yang melatih klub Premier League, AFC Richmond. Lasso yang tidak tahu apa-apa mengenai sepak bola sebenarnya direkrut karena pemilik klub ingin agar klubnya berantakan.

Petualangannya di ranah lahirnya sepak bola dimulai dengan berbagai masalah yang menyelimuti klub tersebut. Ditambah dengan karakteristik Lasso terlalu positif membuat berbagai pihak menyangsikan kepiawaiannya sebagai seorang pelatih ternama.

Humor yang dibuat natural

Meski memiliki premis mengenai sepak bola yang erat kaitannya dengan budaya Inggris, namun serial Ted Lasso tak begitu menonjolkan pertandingan maupun pemainnya. Cerita yang ditawarkan lebih banyak mengungkap apa yang terjadi di balik layar.

Konflik yang tersaji bukan hanya mengenai posisi AFC Richmond di tabel klasemen, tapi juga drama di pinggir lapangan: Lasso yang bermasalah dengan pernikahannya, ego pemain muda, arogansi sang kapten, serta kritikan pedas dari fans dan media Inggris.

Narasi mengenai seorang pelatih yang tidak tahu apa-apa mengenai kompetisi bahkan olahraga yang diikutinya sudah lucu. Lasso bahkan tidak mengetahui apa itu offside. Tapi di sisi lain, serial ini tidak terus fokus pada komedi, tapi juga menawarkan drama dan cerita yang mendayu; bahwa setiap orang pasti memiliki masalah mereka masing-masing.

Dipadukan dengan berbagai komedi situasi yang pas di berbagai bagian, tapi tetap menghadirkan setiap cerita dan plot yang tersaji senatural mungkin. Setiap karakter memiliki urusan dan masalah lekat dengan dunia nyata.

Meski sayangnya beberapa karakter pendukung tak lebih sebagai pengumpan tawa saja. Seperti Dani Rojas (Cristo Fernández) dan Sam Obisanya (Toheeb Jimoh), yang sayangnya bukan dari ras kulit putih dan kurang mendapatkan spotlight.

Karakter yang turut ambil bagian dalam serial ini memiliki karisma dan daya tarik masing-masing. Mulai dari si bengal Jamie Tartt (Phil Dunster), manajer baru Nathan (Nick Mohammed) yang tertindas, dan kapten di masa senja Roy Kent (Goldstein), semuanya menghadirkan ragam komedi yang saling berhubungan.

Di balik layar Premier League

Bagi yang belum tahu, premis dasar dari Ted Lasso cukup konyol. Karakter tersebut lahir dari promo NBC Sports tahun 2013 dimana Jason Sudeikis berperan sebagai pelatih american football yang tiba-tiba menjadi manajer klub sepak bola London yang bergengsi. Iklan dengan gaya sketsa ini menjadikan Lasso sebagai seorang penipu yang sebenarnya tidak tahu apa-apa mengenai sepakbola.

Dan ketika ditransformasikan ke dalam serial 10 episode, maka komedi situasi yang telah dirancang sedemikian rupa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar sepak bola. Termasuk berbagai referensi luar dan bentrokan budaya yang jelas terlihat antara Amerika dan Inggris.

Serial ini mengangkat AFC Richmond, sebuah klub sepak bola fiksi yang bertanding di Premier League, kasta tertinggi sepak bola Inggris. Tapi selain itu, nama klub yang mereka lawan merupakan klub asli yang bisa ditemukan di dunia nyata, seperti Crystal Palace maupun Manchester City.

Ada banyak referensi mengenai dunia nyata, seperti Pep Guardiola yang menjadi pelatih Manchester City saat ini, maupun mantan pelatih, Harry Redknapp. Begitu pula dengan referensi terhadap Roy Keane, pemain bertemperamen tinggi legenda Manchester United yang digambarkan dengan karakter Roy Kent.

Serial Ted Lasso season 1 tak hanya membawa sepak bola, tapi juga komedi dan drama dari olahraga terpopuler di dunia ini.  Membawa penonton melewati pasang dan surut berbagai profesi di olahraga ini dengan drama yang menyenangkan, hangat dan penuh dengan aroma positif dari awal hingga akhir.

Genre: Olahraga, Komedi, Drama

Kreator: Brendan Hunt

Penulis Naskah: Brendan Hunt

Pemeran: Jason Sudeikis, Brendan Hunt, Hannah Waddingham, Juno Temple