Review Film Story of Kale: When Someone’s in Love (2020): Prekuel Kale yang Ditinggalkan
Film Story of Kale: When Someone’s in Love adalah film yang terjadi karena impresi yang kuat dari sosok Kale dalam film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini yang tayang Januari tahun ini. Masih disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film dari Visinema Pictures ini akhirnya menemukan jalannya ke layanan streaming Bioskop Online.
Film ini menceritakan tentang Kale yang masih diperankan oleh Ardhito Pramono, beberapa waktu sebelum bertemu dengan Awan. Kale yang masih menjadi musisi juga berteman dengan para anggota band Arah, serta manajer mereka, Dinda yang diperankan Aurélie Moeremans.

Kale mendekati Dinda yang awalnya berada dalam hubungan yang toxic bersama Argo. Mereka pun berpacaran dengan Kale mulai masuk ke dalam band Arah sebagai additional player untuk tour mereka. Konflik terjadi setelah Kale melihat kedekatan Dinda dengan Roy, vokalis Arah. Hingga akhirnya kepribadian Kale yang cemburuan dan pemarah mulai terlihat.
Cerita hubungan yang toxic
Ardhito Pramono kembali memerankan Kale untuk kedua kalinya setelah NKCTHI. Namun kali ini Kale pada prekuel ini digambarkan sebagai musisi muda yang ingin mengembangkan karirnya. Film ini menjelaskan tentang dinamika karakter Kale yang awalnya belum pernah berpacaran hingga mengalami trauma ditinggalkan.

Cerita yang diberikan cukup klise. Memberikan pengalaman berada pada sebuah hubungan yang toxic, mulai dari cemburu, ego, bahkan memaksakan keinginan kepada pasangan. Mungkin inilah yang membuat film ini terasa kurang menggigit dibandingkan NKCTHI.
Tapi chemistry yang ditampilkan, baik oleh Arditho maupun Aurélie menjadi poin penting dalam pengembangan cerita. Percintaan dan pertengkaran yang terjadi antara Kale dan Dinda terasa sangat nyata. Menggambarkan dua orang yang akhirnya terjebak dalam hubungan yang tak sehat hingga akhirnya berpisah.

Terasa berat dan cukup membosankan dipenuhi dengan dialog-dialog yang lebih banyak tentang pertengkaran. Durasi 77 menit bisa dibilang cukup pas. Tak terlalu lama dan sudah cukup menjelaskan tentang background cerita Kale sebelum NKCTHI.
Dan tentu saja alunan musik yang diciptakan oleh Ardhito memberikan kesan yang sama dengan film sebelumnya. Terutama lagu penutup ‘Sudah’ yang sekilas terasa layaknya ‘Fine today’, lagu yang termasuk ke dalam soundtrack NKCTHI dengan suara serak-serak jazzy milik Ardhito.
Belum sekuat NKCTHI
Kesuksesan film NKCTHI bisa dibilang terjadi karena mengungkapkan cerita yang jarang diekspos oleh dunia perfilman Indonesia. Cerita keluarga yang fokus pada perkembangan tiga bersaudara yang memiliki mimpi dan dunianya sendiri.

Visinema Pictures bisa dibilang cukup berani untuk mengembangkan karakter Kale yang tak terlalu mendapatkan peran yang banyak di NKCTHI hingga menjadi film tersendiri. Sayangnya Story of Kale gagal menghadirkan keunikan tersendiri yang membedakannya dari NKCTHI atau film bertema toxic relationship pada umumnya.
Mengingat waktu pengembangan yang tak terlalu lama, hal ini sedikit berterima. Tapi patut diapresiasi bagaimana film ini menggambarkan bagaimana hubungan yang toxic bekerja: bukan hanya karena keadaan, tapi juga kepribadian sang pasangan. Sampai akhirnya satu masalah melahirkan masalah yang lainnya.

Film Story of Kale: When Someone’s in Love bisa dibilang menjadi prekuel yang menjelaskan awal cerita patah hati Kale yang belum dijelaskan dalam film NKCTHI. Menggambarkan toxic relationship dengan apik, sayangnya film ini terlalu drama, terasa membosankan mulai dari pertengahan cerita.
Genre: Drama
Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
Penulis Naskah: Mohammad Irfan Ramly
Pemeran: Ardhito Pramono, Aurélie Moeremans
Review Film
-
6/10
Summary
Film Story of Kale: When Someone’s in Love bisa dibilang menjadi prekuel yang menjelaskan awal cerita patah hati Kale yang belum dijelaskan dalam film NKCTHI. Menggambarkan toxic relationship dengan apik, sayangnya film ini terlalu drama, terasa membosankan mulai dari pertengahan cerita.