Sang iblis kembali datang di film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2. Para penggemar film horor gore Tanah Air tentu sudah menantikan sekuel film yang hadir dengan konsep cukup fresh (di Indonesia) pada 2018 silam. Dan Timo Tjahjanto yang kembali menjadi nahkoda sekuel film horor ini patut mendapatkan pujian.

Film kedua menceritakan 2 tahun setelah teror yang menimpa Alfie (Chelsea Islan) dan adiknya Nara (Hadijah Sahab). Alfie tetap diteror dengan penglihatan dan suara dari iblis yang ia yakini telah berakhir.

Mereka pun kembali bertemu hal yang berhubungan dengan iblis ketika Alfie dan Naya diculik oleh sekelompok orang, yakni Budi (Baskara Mahendra), Gadis (Widika Sidrome), Jenar (Shareefa Daanish), Martha (Karina Salim), Leo (Arya Vasco), dan Kristi (Lutesha). Penculikan ini, serta kembalinya karakter di film pertama nantinya akan menjelaskan tentang kutukan yang terjadi sejak awal cerita seri ini.

Lambat di awal

Kejadian horror penuh aksi akan terjadi secara intens silih berganti. Sayangnya bagi penonton yang sudah menonton Sebelum Iblis Menjemput 1, film ini akan terasa lebih pelan di awal.

Ketika teror di film pertama langsung muncul di awal, di kedua film ini, Timo yang juga merangkap sebagai penulis naskah seperti membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun cerita. Dominasi horror penuh aksi akan terasa di sepertiga terakhir film ini. 

Beberapa bagian yang menampilkan Alfie terasa terlalu meledak-ledak namun setelah itu mereda secara instan.

Banyaknya pemeran dalam film ini juga menjadi pedang bermata dua; di satu sisi dapat mengembangkan ide cerita, sedangkan di sisi lain beberapa pemain yang diharapkan akan menampilkan akting bagus malah mati terlalu cepat. Hmm, siapa ya?

Unsur mencekam yang ingin ditanamkan Timo pada beberapa bagian juga terasa terlalu memakan waktu. Tetap mengerikan, namun unsur kejutannya menjadi hilang. Ada beberapa adegan yang terkesan memakan waktu, sehingga menghilangkan kesan intens pada penonton.

Sayangnya, masih jadi kelemahan dasar dari beberapa film Tanah Air, penggunaan CG pada beberapa bagian tampak agak kasar. Beberapa adegan yang diharapkan menghadirkan teror dan kengerian terkesan kurang menggigit karena kelemahan ini.

Masih tetap gore

Namun bukan Timo namanya jika tidak mampu menghadirkan adegan ikonik yang membekas di benak penonton.

Ada beberapa adegan yang terasa nyata tersebar di beberapa bagian film. Sebuah ode untuk kamu yang memiliki kencerungan suka melihat kekerasan. Adegan gore pun tidak lupa diselipkan Timo, seperti adegan face-peeling, atau beberapa adegan yang mungkin terlalu mengerikan bagi sebagian penonton.

Walau mungkin di film Ketika Iblis Menjemput 2 ini Chelsea Islan terasa kurang pada beberapa bagian, sebaliknya performa Hadijah Sahab cukup baik di sini. Mempertontonkan Nara sebagai anak kecil yang berhasil melalui post-traumatic disorder setelah terror terus-menerus di film pertama.

Tak selalu horor. Beberapa adegan humor yang diselipkan Timo berhasil memecah kengerian. Seperti saat Nara meminta maaf pada Kristi yang sedang kesurupan.

Plot twist yang dihadirkan oleh Timo terkesan tidak dipaksakan, semua teka teki saling berhubungan. Misteri tentang kitab iblis serta kenapa sang iblis begitu tertarik dengan Alfie, semua berusaha dijelaskan Timo di film ini.

Bagi kamu yang menunggu kelanjutan film ini, tenang saja. Karena besar kemungkinan semesta horor milik Timo akan dilanjutkan. Seperti terlihat dalam cuplikan yang ada di awal film ini. Apa itu? Saksikan saja, ya!

Kembalinya Timo sebagai penulis sekaligus sutradara sukses hadirkan sajian horor gore di film kedua ini. Walaupun tetap mencekam pada beberapa adegan, sayangnya beberapa adegan horor-gore-action film ini kalah horor jika dibanding dengan prekuelnya.

Terlepas dari itu, bagi kamu yang memang suka atau memang mencari tontonan horor brutal penuh darah yang tak kalah dari film luar negeri sana, film Sebelum Iblis Menjemput: Ayat 2 tetap bisa jadi pilihan.

Rating: 7/10

Genre: Horor, Action

Sutradara: Timo Tjahjanto

Penulis: Timo Tjahjanto

Bintang: Chelsea Islan, Widika Sidmore, Baskara Mahendra, Hadijah Shahab