Review Pokemon: Detective Pikachu (2019): Live Action yang Cukup Memuaskan
Film Pokemon: Detective Pikachu akhirnya menghadirkan waralaba global dalam sebuah live action layar lebar. Tidak terlalu bekerja keras untuk menunjukan nama besar waralaba Pokemon. Namun film ini bisa disebut sebagai awal eksistensi Pokemon di seluruh dunia layar lebar. Film baru ini menghadirkan alur yang menyenangkan untuk anak-anak yang mungkin belum terlalu mengenal apa itu Pokemon.
Tidak sepenuhnya baru, film ini mengambil banyak poin plot dari game Nintendo keluaran tahun 2016 dengan judul yang sama. Cerita berpusat pada Tim Goodman (Justice Smith) yang mencari tahu tentang kebenaran di balik kematian ayahnya karena kecelakaan mobil. Ia bertemu dan bisa berbicara dengan Pokemon milik ayahnya, Pikachu (Ryan Reynolds).
Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan Lucy Stevens (Kathryn Newton), wartawan magang yang ambisius, serta menjumpai berbagai macam Pokemon. Mulai dari Bulbasaurs, Psyducks yang akan meledak ketika mereka stress, serta Mr. Mime yang berkaitan dengan kasus yang sedang mereka kerjakan.
Detective Pikachu yang Mudah Ditebak

Jelas terlihat cerita bukanlah daya tarik terbesar dalam film ini. Entah sebuah alur yang membingungkan hingga plot hole yang sering dijumpai pada film-film petualangan lainnya. Bahkan pada pertengahan film ini, cerita menjadi membosankan dengan pace yang lambat. Tak mengherankan jika ada yang mengantuk di tengah film.
Tetapi kekuatan film ini memang bukan pada cerita yang padat. Bahkan keseluruhan plot bisa ditebak dalam 25 menit pertama. Tidak mengejutkan, mengingat film ini ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Tetapi film ini bisa membawa dunia baru bagi penonton yang sudah mengenal versi game dan anime-nya.
Plot cerita Detective Pikachu tidak perlu dalam atau mengundang penonton untuk berpikir. Namun film ini adalah kesempatan bagi penggemar berat untuk menghabiskan 102 menit di semesta Pokemon yang selama ini hanya terlintas dalam bentuk animasi di game; memberikan pengalaman menyenangkan dalam petualangan mengintip Pokemon di alam liar.
Hadirnya Dunia Pokemon versi “Nyata”
Meskipun sudah menjadi bagian dari pop culture global, tetap saja tidak semua orang dari semua umur mengenal Pokemon. Dibandingkan Star Wars atau Marvel dan DC, Pokemon belum mendapatkan banyak adaptasi selain anime. Karena itu, film ini menjadi awal dan perkenalan yang pas bagi Pokemon pada media yang lebih luas.

Baru-baru ini, Sonic the Hedgehog mendapatkan kritikan karena desain dan gambar karakter live action yang terlihat ”mengerikan.” Untungnya tim CGI dari Legendary Entertainment dan Toho berhasil membawa karakter Pokemon ke dunia nyata. Pikachu masih terlihat menggemaskan, Squirtle yang lucu, serta Gyarados yang kuat dan menakutkan bisa dirasakan sepanjang cerita.
Pokemon: Detective Pikachu mengabungkan alur cerita pada game yang dekat dengan penggemarnya dengan kekuatan CGI yang menghadirkan Pokemon dalam dunia nyata. Membuat film ini lebih dekat dengan penggemar sekaligus memperkenalkan Pokemon kepada penggemar baru.
Ryan Reynolds sebagai Pikachu
Pendekatan sederhana yang terlihat adalah bagaimana membuat penonton merasakan dunia Pokemon yang sesungguhnya. Tak lupa menjadikan karakter Pikachu terlihat segar dan baru bagi penonton lama. Bayangkan versi kartun yang menggemaskan namun dengan ‘mulut sampah’ khas Deadpool; terkesan absurd, namun masih lucu dan menawan.

Ketika pertama kali Ryan Reynolds ditunjuk sebagai pengisi suara Pikachu, banyak yang menyangsikan karakter Pikachu akan sama lucunya seperti pada versi kartunnya. Meskipun berbeda, penambahan Reynolds seakan anugerah yang memberikan warna tersendiri dalam film ini. Entah bagaimana jika bukan dia yang menjadi pengisi suara Pikachu.
Tidak ada yang salah dengan membawa warna baru pada karakter Pikachu. Setidaknya, film ini tidak terlalu keras berusaha membuat semua karakter Pokemon terlihat unch-unch sepanjang cerita. Masih banyak karakter Pokemon lain yang hadir dengan kelucuran khas mereka sendiri.
Versi Live Action yang “rendah hati”
Salah satu hal yang membuat live action (khususnya ketika diambil dari game atau anime) gagal adalah banyaknya cerita yang dibawa kepada penonton. Berbeda dibandingkan live action yang terlalu ambisius karena popularitas versi anime/kartunnya (ingat Dragonball: Evolution (2009) dan The Last Airbender (2010), kan?), film ini tak serta merta memasukkan semua elemen cerita dalam durasi film yang terbatas.

Detective Pikachu cukup rendah hati dengan menghadirkan sebagian kecil dari cerita Pokemon sambil membawa penonton ke dunianya. Penonton dibawa dengan sabar dan tenang untuk melihat sekilas apa yang terjadi pada dunia Pokemon serta memperkenalkan bagaimana ‘peraturan’ antara Pokemon dan pelatihnya. Cukup baik untuk sebuah film pertama.
Secara keseluruhan, Pokemon: Detective Pikachu berhasil membawa penonton masuk ke dalam dunia live action Pokemon dengan menghadirkan referensi terhadap waralaba yang sudah berumur 23 tahun ini. Memang cerita yang kurang dalam (khususnya karena film ini dibuat untuk anak-anak) bukanlah kekuatan film ini. Tetapi cukup menyenangkan membawa adik-adik atau anak menonton versi ‘nyata’ dari Pokemon di layar lebar.
Genre: Adventure, Fantasy
Sutradara: Rob Letterman
Penulis: Dan Hernandez, Benji Samit
Bintang: Ryan Reynolds, Justice Smith, Kathryn Newton
Review
Kesimpulan
Pokemon: Detective Pikachu berhasil membawa penonton masuk ke dalam dunia live action Pokemon dengan menghadirkan referensi terhadap waralaba yang sudah berumur 23 tahun ini. Memang cerita yang kurang dalam (khususnya karena film ini dibuat untuk anak-anak) bukanlah kekuatan film ini. Tetapi cukup menyenangkan membawa adik-adik atau anak menonton versi ‘nyata’ dari Pokemon di layar lebar.