Review Film House of Gucci (2021): Drama Fashionista Gaya Telenovela
Setelah The Last Duel (2021), film House of Gucci merupakan karya kedua sutradara gaek pemenang Oscar, Ridley Scott, yang ambisius. Bertabur nama besar dari aktor A-list Hollywood, kisah drama keluarga Gucci ini terlalu padat meski sudah memakan waktu lebih dari dua jam.
Dimulai pada tahun 1978, saat Patrizia Reggiani (Lady Gaga) seorang wanita cantik yang bertemu dengan Maurizio Gucci (Adam Driver), anak satu-satunya dari Rodolfo Gucci (Jeremy Irons) yang memiliki 50% saham dari brand fashion tersebut.

Keduanya pun menikah. Maurizio pada awalnya tidak tertarik untuk mengurus brand tersebut. Tapi atas hasutan dari Patrizia, ia akhirnya menyingkirkan pamannya, Aldo Gucci (Al Pacino) yang memiliki 50% saham lainnya atas tuduhan penggelapan pajak. Serta mencampakkan anak Aldo, Paolo Gucci (Jared Leto) dengan tuduhan pelanggaran hak cipta.
Bertabur kekayaan, gaya hidup hedon Maurizio dan masalahnya dengan Patrizia membuat keuangan Gucci menjadi berantakan. Hingga pada akhirnya pemilik saham lainnya menyerahkan kepemimpinan kepada pengacara setia Rudolfo, Dominico De Sole (Jack Huston)
‘Telenovela’ yang bertabur bintang
Film House of Gucci menggambarkan kehidupan para fashionista di Milan tahun 1970-an yang penuh dengan pesta, barang bermerek, dan mobil sport sekelas Lamborghini dan Ferrari. Memperlihatkan bagaimana dinasti fashion yang sebelumnya dimiliki oleh keluarga Gucci jatuh akibat pengkhianatan dan kerakusan.

Tentu saja, sentuhan mendetail yang terpasang di dalam gambar dan suara film terasa sempurna. Dari musik disko hingga glamornya dunia fashion serta tampilan mentereng setiap karakter dengan wardrobe yang memesona. Belum lagi lanskap 80-an di Milan, New York, hingga pengunungan Alpen. House of Gucci sangat memanjakan mata.
Bukannya sekelas drama kriminal Hollywood biasa, Ridley menghadirkan gaya telenovela, lengkap dengan aksen khas Italia yang mungkin terdengar fancy, atau malah mengganggu. Tak lupa kisah romansa penuh intrik, kecemburuan, dan persaingan yang melebur dari awal hingga akhir.
Plotnya berputar drastis dari kehidupan pernikahan pasangan muda Patrizia dan Maurizio yang bahagia menjadi drama penuh akal licik untuk saling menjatuhkan. Membawa drama biografi yang berliku-liku tapi terkesan datar, dan bahkan mungkin dianggap membosankan bagi sebagian penonton.

Lady Gaga membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar lewat sebagai aktor setelah tampil mengagumkan dalam A Star is Born (2018). Di House of Gucci, performanya yang dinamis terlihat dari awal sampai akhir. Pun begitu dengan Jared Leto yang tampil komedik berbalut prostetik. Tampil mengagumkan dan selalu mencuri perhatian di setiap kemunculannya.
Terlalu banyak subplot
Film ini diambil dari buku non-fiksi karya jurnalis Sara Gay Forden yang berjudul House of Gucci: A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour, and Greed (2001). Mengisahkan tentang skandal asli yang terjadi pada keluarga Gucci, mulai dari kejatuhan bisnis fashion mereka hingga pembunuhan Maurizio Gucci.

Butuh waktu 157 menit bagi Scott untuk menceritakan kembali kisah fenomenal awal mula perjumpaan antara pewaris dinasti brand fashion ternama, Maurizio Gucci, dengan Patrizia yang menjadi istri sekaligus otak di balik pembunuhannya. Meskipun begitu, kisahnya masih terlalu padat untuk diceritakan.
Ada begitu banyak plot yang ditampilkan. Dengan latar yang membentang dari akhir 70-an hingga awal 90-an, terlalu banyak kisah yang terkadang muncul sebagai cuplikan-cuplikan penghias cerita. Penting, tapi terlalu rumit dan kompleks untuk sebuah kisah fenomenal yang menggemparkan dunia pada masanya.

Film House of Gucci sendiri merupakan salah satu film ‘camp’ dengan fokus pada estetika. Apalagi dengan segala tema mengenai fashion dan gaya hidup hedonis yang penuh kemewahan. Ditambah pemeran bertabur bintang yang memiliki aura tersendiri yang sayangnya saling bertabrakan.
Skandal yang lebih menarik dari film
Salah satu yang membebani setiap adaptasi dari kisah nyata yaitu membuatnya tetap menarik. Terlebih jika kisah yang diceritakan merupakan skandal besar yang sudah diketahui banyak orang dan bahkan sudah sangat menarik tanpa harus diceritakan ulang. Inilah yang membuat ekspektasi terhadap skandal Patrizia dan keluarga Gucci meningkat.
Tone yang berbeda-beda dari awal hingga akhir membawa film ini mengalir seakan tanpa arah. Didukung visual ciamik dan drama penuh intrik, setiap plot memiliki kekuatannya tersendiri. Tapi sayang tak melebur menjadi satu kesatuan film yang padu.

Meski ceritanya dibuat padat dan rumit, performa Lady Gaga dan Jared Leto bisa menjadi salah satu alasan menonton film ini. Apalagi bagi kamu penggemar fashion maupun film drama penuh intrik mengenai keluarga kaya raya dengan gaya soap opera atau telenovela.
Film House of Gucci menyenangkan untuk ditonton dalam aspek penggambaran dunia fashion yang megah dan glamor serta penampilan individual pemerannya. Tapi jika kamu tak tahan dengan dialog yang sebagian cheesy dan gaya khas sinetron yang berlebihan, dua jam setengah mungkin terasa menyiksa.
Genre: Drama kriminal
Sutradara: Ridley Scott
Penulis Naskah: Becky Johnston, Robetro Bentivegna
Pemeran: Lady Gaga, Adam Driver, Al Pacino, Jared Leto
Rekomendasi Film
Summary
Film House of Gucci menyenangkan untuk ditonton dalam aspek penggambaran dunia fashion yang megah dan glamor serta penampilan individual pemerannya. Tapi jika kamu tak tahan dengan dialog yang sebagian cheesy dan gaya khas sinetron yang berlebihan, dua jam setengah mungkin terasa menyiksa.