Review Film Coco (2017): Film Animasi Terbaik Tahun Ini!
Tidak banyak film animasi yang memberikan pesan menyentuh sekaligus menarik. Kebanyakan film animasi saat ini lebih menampilkan cerita menghibur yang bisa ditonton oleh seluruh keluarga. Tapi Coco berbeda dari film animasi kebanyakan. Film ini menghadirkan cerita yang menarik dengan pesan yang melebihi apa yang bisa penonton bayangkan dalam sebuah film animasi keluarga: menyentuh dan menghadirkan kehangatan kekeluargaan.

Film animasi terakhir yang membuat saya tersentuh adalah Ethel & Ernest. Film tentang pasangan yang bertemu dan menjalin keluarga ketika perang dunia ke 2 berkecamuk sampai akhirnya mereka mati di usia tua. Coco memberikan tema keluarga yang sama dengan Ethel & Ernest, bagaimana keluarga bisa menyatukan kita.
Premis yang diberikan oleh Coco cukup simpel, apa yang harus kita pilih, keluarga atau mimpi? Coco dibuka dengan cerita sebuah keluarga di Meksiko, dimana seorang ayah meninggalkan keluarganya untuk menggapai mimpinya menjadi seorang musisi. Karena itu, ibu yang ditinggalkan memutuskan untuk belajar membuat sepatu.
Ia kemudian mengajarkan keterampilan tersebut pada anaknya, yang bernama Coco, kemudian kepada menantunya hingga cucu-cucunya sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga pembuat sepatu. Kemudian bisnis keluarga tersebut berkembang, hingga akhirnya musik menjadi tabu dalam keluarga ini. .

Film ini bercerita tentang cicit dari Coco, Miguel yang bermimpi untuk menjadi musisi. Lahir di keluarga yang mengutuk musik, Miguel ingin menjadi musisi seperti Ernesto de la Cruz, musisi yang diidolakannya.
Untuk tema, Coco memberikan tema keluarga dan mimpi yang ingin diraih. Apakah yang harus dipilih, keluarga atau mimpi diri sendiri? Coco mengajarkan bahwa untuk meraih mimpi, kita tidak perlu mengabaikan keluarga. Keluarga pasti ada untuk membantu kita dalam meraih mimpi kita.

Selain itu, keputusan Pixar memasukkan nuansa Meksiko sedikit memperbanyak variasi yang diberikan oleh Pixar untuk tokoh dan latar cerita. Seperti yang banyak diketahui, kebanyakan film animasi Amerika hanya menggambarkan keluarga di Amerika Serikat. Coco seperti melanjutkan gebrakan Moana yang menampilkan tokoh dan latar cerita dari kebudayaan non-Barat.
Musik latin serta budaya khas Meksiko mengiringi cerita film ini. Coco menampilkan bagaimana budaya Day of the Dead atau Dia de Muertos. Salah satu penghargaan Pixar untuk menampilkan kebudayaan Haloween versi Meksiko. Dengan visual yang menarik, Coco menampilkan Land of the Dead dengan gambaran yang mengagumkan. Visual menakjubkan dalam penggambaran sebuah kota bagi jiwa-jiwa yang telah mati.

Musik di film ini mengingatkan pada Desperado atau Once Upon Time in Mexico. Anthony Gonzales, yang mendapatkan nominasi Annie Awards untuk pengisi suara dengan apik menyuarakan Miguel yang mempunyai bakat musik. Terlebih, Anthony juga berperan banyak untuk air mata penonton dalam lagunya “Remember Me” pada akhir cerita.
Plot dan cerita Coco sangat menarik dengan twist yang tidak disangka-sangka. Keseruan menyaksikan film ini menyertai dari awal sampai akhir original soundtrack dimainkan. Cerita yang diberikan sangat menyentuh dan memperlihatkan ikatan keluarga yang sangat erat, melintasi ruang dan waktu, antara hidup dan mati. Hal ini bisa dilihat dengan kebanyakan penonton meninggalkan ruang bioskop dengan mata berkaca-kaca setelah menangis.

Menilik tentang kehidupan keluarga kelas menengah kebawah di Meksiko, tema “keluarga atau mimpi” yang diberikan erat kaitannya dan bisa dirasakan oleh kebanyakan orang. Meneruskan tradisi keluarga atau pergi dan melihat dunia. Dengan zaman modern sekarang, generasi millennia lebih dihadapkan pada pilihan pekerjaan yang mereka inginkan dari pada pekerjaan warisan orang tua. Cerita yang sukses, bukan hanya dari kritikus, tapi mendapatkan pendapatan yang lumayan besar dalam penayangannya di bioskop di seluruh dunia.
Dilansir dari Forbes, tak salah jika Coco mendapatkan 13 nominasi untuk Annie Awards dan menjadi penantang serius untuk Oscar tahun ini. Dengan kompleksitas cerita yang baik dan jauh dari “plot hole”, Coco sepertinya siap untuk bersaing dengan film-film andalan lain untuk Oscar tahun ini. Salah satu animasi terbaik tahun ini.
Director: Lee Unkrich dan Adrian Molina
Genre: Animasi, Fantasi
Top Cast: Anthony Gonzales, Gael Garcia Bernal, Benjamin Bratt,
Alanna Ulbach
Durasi: 109 mins
Review Overview
Kesimpulan
Siapkan tisu ketika menonton film ini. Keluarga merupakan salah satu tema paling menusuk untuk diterjemahkan. Coco berhasil menyentuh, mendekap dan mengingat kebersamaan dalam keluarga.