karakter utama dalam serial The Dragon Prince season 3
Review, Serial TV

Review Serial The Dragon Prince Season 3 (2019): Dunia Fantasi dan Konflik Antar Ras

Kreator Avatar: The Last Airbender, Aaron Ehasz kembali dengan The Dragon Prince season 3 di Netflix. Kisah fantasi ini menceritakan tentang dua bersaudara Ezran dan Callum yang ingin mengembalikan telur Pangeran Naga dibantu oleh elf bernama Rayla. Tayang pertama kali pada 2018, musim ketiga menghadirkan cerita yang lebih epik dengan gambar yang semakin halus.

Di musim sebelumnya, Ezran memutuskan kembali ke Katolis untuk menjadi raja setelah kematian ayahnya. Setelah naik tahta, Ezran berusaha untuk memadamkan situasi politik yang memanas. Keinginannya mengharapkan perdamaian ditentang oleh Kasef, putra kerajaan Neolandia yang ingin membalas dendam kematian ayahnya yang dibunuh oleh elf dari Xadia.

Pangeran Ezran dan Bait
via Netflix

The Dragon Prince Season 3 juga melanjutkan petualangan Callum dan Rayla yang menyeberang ke dunia magis Xadia. Perjalanan mereka semakin dekat untuk mengembalikan Dragon Prince, Zym, ke ibunya, Dragon Queen. Berharap mendapatkan bantuan dari ras Moonshadow elf lainnya, ternyata Rayla pun harus menghadapi kenyataan pahit yang berhubungan dengan rasnya sendiri.

Di lain pihak, Lord Viren mendapatkan bantuan dari Avaron untuk mendapatkan kembali kekuatannya. Dia pun berhasil menipu anaknya, Claudia dan Soren, dan membantunya melawan pasukan Elf. Musim ketiga ditutup dengan pertempuran berskala besar antara manusia dan elf yang mengesankan.

Plot semakin memanas

The Dragon Prince Season 3 membawa kembali kisah epik dari elf, naga raksasa, dan permusuhan kuno antar ras manusia dan mahkluk Xadia. Sembilan episode baru menghadirkan kisah yang lebih dalam dan membuka dunia Xadia yang penuh warna. Dalam sisi pengembangan cerita, terdapat beberapa rahasia yang akhirnya terungkap.

The Dragon Prince menceritakan latar belakang Raja Naga
via Netflix

Semua karakter terus tumbuh, dimana musim kali ini diawali dengan latar belakang dari perseteruan Raja Harrow, Lord Viren, dan Raja Naga. Sebagian menunjukkan apa yang terjadi pada Raja Naga, ayah Zym. Selain itu, Villads pun mengungkapkan lebih jauh siapa sebenarnya Avaros, elf misterius yang terkunci dalam sebuah ruangan di musim kedua.

Plot mulai memanas, bahkan sejak episode awal. Dimana Ezran yang kini memimpin Katolis harus menghadapi Pangeran Kasef yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Hubungan Callum dan Rayla pun berkembang. Dimana penonton akan dihadapkan pada kisah romantis yang lebih banyak.

karakter baru menghadirkan Sunfire elf
via Netflix

Benar, setiap musim dari serial The Dragon Prince hanya memiliki 9 episode. Tetapi cukup untuk menceritakan kisah yang lengkap dalam arc Callum dan Rayla di Xadia. Mengakhiri berbagai perjalanan dan petualangan selama tiga musim, namun ceritanya masih jauh dari selesai. Menawarkan akhir yang memuaskan, tetapi beberapa pertanyaan belum terjawab dan cliffhanger yang menarik.

Artwork dan karakter yang terus berkembang

Satu hal yang menarik dari Dragon Prince adalah pengembangan karakternya. Kisahnya bukan hanya tentang hitam dan putih atau kejahatan melawan kebaikan. Seperti karya Aaron Ehasz lainnya, contohnya Avatar: The Last Airbender, yang menjadi narasi kompleks dimana kejahatan dan kebaikan tak selalu sejelas kelihatannya.

Pangeran Kasaf
via Netflix

Sebagian besar karakter adalah pribadi yang kompleks. Seperti Claudia dan Soren. Keduanya sejak awal bukanlah antagonis. Mereka setia kepada ayah mereka. Bahkan Lord Viren lebih kompleks dari sekadar “penyihir jahat yang mencoba menaklukkan dunia”. Keinginannya menjadi yang terkuat dan ambisinya mengalahkan Xadia memiliki alasan tersendiri yang dijelaskan pada musim ketiga ini.

Animasinya pun terus berkembang. Meskipun terdapat beberapa perbedaan yang tak terlalu signifikan dibandingkan musim pertama dan kedua. Pergerakan dan lanskap menjadi lebih indah dan penuh warna ketika penonton dibawa memasuki Xadia dengan berbagai mahluk ajaibnya.

Claudia dalam serial The Dragon Prince
via Netflix

Animator di Wonderstorm Studio, tempat serial ini diproduksi, terus meningkatkan kualitas gambar. Xadia digambarkan sebagai sebuah tempat penuh keajaiban dan dipenuhi makhluk yang beragam. Contohnya makhluk mungil penuh bulu bernama Adoraburrs yang menggemaskan. Serta munculnya berbagai lokasi baru ditambah adegan pertempuran berskala Lord of the Rings.

Meskipun sudah pernah tampil dalam musim kedua, Dragon Prince akhirnya menunjukkan Sunfire Elf dan Skywing Elf. Semuanya hadir dengan sihir dan aksen yang berbeda. Sunfire Elf bisa dibilang merepresentasikan bangsa Prancis. Sedangkan Moonshadow Elf, seperti Rayla, berasal dari Skotlandia denga logat British yang kental.

Pesan keberagaman dan representasi

Pada awal November, penggemar The Dragon Prince diguncang dugaan Aaron Ehasz menciptakan lingkungan yang tak ramah perempuan dalam pengembangan animasi Netflix dan pada posisinya sebelumnya. Dia diklaim mengabaikan dan meremehkan karyawan wanitanya. Beberapa penggemar menyatakan niatnya untuk tidak menonton serial ini.

Ezran di serial The Dragon Prince
via Netflix

Ironisnya, musim ketiga The Dragon Prince bergulat dengan pertanyaan yang mungkin dialami penggemar serial ini: bagaimana Anda merespons kesalahan dari orang yang Anda cintai? Kesalahan Ehasz bisa saja membuat The Dragon Prince kehilangan popularitasnya. Akan tetapi, sangat disayangkan jika kesalahan satu orang mengabaikan usaha yang dibuat oleh semua kru yang bertugas di Wonderstorm Studio.

Pesan yang disampaikan mengungkapkan cara paling sehat dan paling berani terhadap kesalahan orang lain adalah meninggalkan hal-hal yang buruk untuk terus melangkah maju. Seluruh tim terus menghadirkan fantasi yang epik serta menampilkan karakter yang terus berkembang, serta menekankan keberagaman etnis dan kepercayaan.

Sebagian besar konflik berhubungan dengan politik. Merepresentasikan bagaimana generasi muda harus berhadapan dengan ego dan hasrat haus kekuasaan. Walaupun seperti pada dunia nyata; tak semua karakter muda menginginkan kedamaian. Karakter anak-anak dan remaja harus berurusan dengan masalah yang disebabkan oleh orang tua mereka dan turut dituduh dikarenanya.

Soren yang menghunuskan pedang
via Netflix

Serial ini masih menghadirkan tema yang berat dengan cerita yang ringan dan dipenuhi komedi dari awal hingga akhir. Mengingat The Dragon Prince memang ditujukan untuk semua umur. Anak-anak bisa menikmati animasi dan fantasi yang mengagumkan. Sedangkan cerita dunia magis tidaklah sedangkal kelihatannya.

Tidak hanya menggambarkan petualangan di dunia fantasi, The Dragon Prince season 3 menghadirkan berbagai representasi masalah yang sering ditemui di dunia nyata dewasa ini. Plotnya memang lebih kompleks, namun tetap mudah dicerna. Begitu pula karakter di dalam cerita. Berkembang dengan animasi berkualitas Wonderstorm Studios serta pertarungan akhir yang epik.

Genre: Animasi, Fantasi

Sutradara: Villads Spangsberg

Penulis: Aaron EhaszJustin Richmond

Pengisi Suara: Paula BurrowsJack De SenaSasha Rojen 

Review Series
8/10

Summary

The Dragon Prince season 3 merepresentasi berbagai masalah yang sering ditemui di dunia nyata dewasa ini. Plotnya lebih kompleks, namun tetap mudah dicerna. Begitu pula karakter di dalam cerita. Berkembang dengan animasi berkualitas Wonderstorm Studios serta pertarungan akhir yang epik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *