
via Prime Video
The Boys Season 3 kembali menawarkan salah satu penggambaran superhero yang baru dan penuh kejutan. Menggali lebih dalam seluruh karakter utama dalam trauma masa lalu dan kritik kapitalisme superhero dalam cerita yang tak disangka-sangka dan penuh kejutan di setiap episodenya.
Sinopsis The Boys Season 3
Hughie (Jack Quaid) bekerja di Departemen Urusan Superhero yang bertugas untuk mengungkap segala kejahatan yang dilakukan oleh superhero. Sementara itu Starlight (Erin Moriarty) membintangi sebuah variety show dimana Vought sedang membuka audisi untuk mencari superhero yang akan masuk ke dalam The Seven,
Sedangkan Queen Maeve (Dominique McElligott) diam-diam bekerja sama dengan Butcher (Karl Urban) untuk mencari tahu tentang Soldier Boy (Jensen Ackles), superhero idola Amerika pertama yang digosipkan mati di sebuah pertarungan. Mereka ingin mengetahui apa yang bisa membunuh Soldier Boy untuk bisa mengalahkan Homelander (Antony Starr).

Tapi ternyata kelompok The Boys menemukan bahwa Soldier Boy tidak mati. Mereka menemukan tubuh Soldier Boy di sebuah laboratorium di Rusia dan tak sengaja membangunkan superhero tersebut.
Butcher lalu membuat sebuah kesepakatan dengan Soldier Boy untuk membantunya membunuh Homelander. Soldier Boy menyetujui tawaran tersebut, tapi dengan janji bahwa Butcher membantunya menemukan anggota Payback, kelompok superhero Soldier Boy yang berbalik mengkhianatinya.
Superhero mulai berjatuhan
Musim ketiga bisa dibilang lebih garang dibandingkan musim sebelumnya. Dengan adegan aksi dan gore yang masih tetap sama, tapi Eric Kripke sebagai kreator menghadirkan berbagai plot yang mengejutkan sekaligus alur yang tak disangka-sangka.

Bukan Eric Kripke jika tanpa plot twist dan semua kegilaan di setiap episodenya. Langsung terlihat di episode pertama dalam adegan sensual yang membelalakkan mata dan tak pernah dijumpai di serial TV maupun film lainnya.
Yang paling mengejutkan tentu saja episode ‘Herogasm’. Sebuah episode di mana para superhero berkumpul dan melakukan pesta seks sepanjang hari. Meski banyak yang meragukan bagaimana episode ini diterjemahkan ke dalam serial TV, tapi Kripke mampu mengadaptasi sensualitas dan kegilaan yang terjadi sesuai standar TV (Amerika, tentunya).
Di musim kali ini, Kripke tak ragu-ragu mencoba beragam hal baru. Salah satunya adalah dengan mendedikasikan satu fragmen dalam satu episode dengan gaya musikal, episode penuh karakter kartun, hingga parodi video ‘Imagine’ yang sempat viral di awal COVID-19 lalu. Sedikit menyegarkan adegan berdarah-darah yang mendominasi serial ini.

The Boys juga tak memiliki masalah untuk membunuh karakter-karakter utama dalam serial ini. Di musim ketiga ini penonton disuguhkan dengan kematian dari karakter yang telah ada sejak musim pertama, serta beberapa karakter baru.
Meski memang tak sekejam George R.R. Martin dalam melenyapkan karakter-karakter populer, tapi tetap memberikan kesan bahwa superhero layaknya manusia biasa yang bisa dengan mudah dikalahkan dan dibunuh.
Masih setia dengan tema dewasa
Satu hal yang mungkin membuat The Boys terasa lebih menarik dibandingkan Marvel adalah kemampuannya untuk mengadopsi tema yang berat dan lebih dewasa. Tak terkecuali di musim ketiga di mana sebagian besar plot berasal dari representasi dunia nyata.

Gerakan Black Lives Matter malah dijadikan upaya untuk memperkuat pengaruh superhero The Seven, sementara gerakan anti-fasis yang semakin berkembang di Amerika pun tak luput dari penggambaran di film ini.
Kasus politik dan hirarki di tempat kerja sampai dengan seksisme merupakan bit harian yang muncul di setiap episode. Dan di episode terakhir, penonton akan dikejutkan dengan perubahan besar yang mungkin merepresentasikan betapa kacaunya moralitas orang-orang di dunia The Boys.
Mungkin yang paling banyak menjadi sorotan adalah tema toxic masculinity yang dibawa oleh Soldier Boys. Sebagai karakter baru yang menjadi poin penting dalam keberlangsungan cerita di musim ketiga ini, ia digambarkan sebagai superhero pertama Amerika yang menjadi idola semua masyarakat.

Ketegasan sekaligus keberaniannya dielu-elukan. Apalagi dengan pemberitaan bahwa ia memenangkan perang untuk Amerika. Bahkan ia menjadi bagian dari budaya populer.
Tapi di sisi lain, Soldier Boy merupakan representasi dari penggambaran yang salah tentang laki-laki Amerika: diharuskan untuk macho, kuat, dan memiliki mental pemenang. Padahal ia memiliki banyak penyesalan dan masalah tersendiri yang membuatnya lari ke alkohol dan obat-obatan.
Mengerucut ke hubungan anak dan ayah
Pengembangan setiap karakter seringkali berjalan ke arah yang tak disangka-sangka. Tapi menyenangkan bagaimana penonton dibawa lebih dalam menggali tentang latar belakang sekaligus trauma terpendam dari sebagian besar karakter di serial ini.

Dari semuanya, yang paling jelas terlihat tentu saja bagaimana Antony Starr memainkan peran sebagai Homelander dengan sangat ekspresif dan mengagumkan. Ia mampu membawakan Homelander sebagai karakter villain paling kompleks dan berwarna dalam adaptasi superhero.
Tapi dari segala tema dan konflik yang digodok dalam musim ini, tema keluarga menjadi poin penting yang menggerakkan motif dan plot. Terlebih hubungan ayah dan anak yang buruk merupakan masalah utama yang bahkan ditemukan di sebagian besar karakter utama.
Mulai dari hubungan M.M dan putrinya, Homelander dengan putranya, Butcher dengan ayahnya, hingga Soldier Boy yang juga memiliki pengalaman buruk dengan ayahnya. Bahkan konflik keluarga menjadi penutup yang apik di episode finale.

Secara keseluruhan, musim ketiga tak henti-hentinya membawa narasi superhero ke arah yang tak disangka-sangka. Mengaitkannya dengan berbagai tema yang dekat dengan dunia nyata. Menjadikan tema superhero hanya sebagai kerangka luar untuk memperlihatkan berbagai kegilaan yang terjadi di dunia nyata.
Dan lagi, The Boys season 3 masih kuat sebagai serial superhero yang bukan hanya tentang adu kekuatan dan tenaga super saja. Tapi lebih dari itu, serial ini menampilkan karakter yang relatable dalam penggambaran dan plot yang lebih segar tapi tetap tentang konflik yang bisa dengan mudah ditemukan di sekitar kita.
Genre: Aksi, Drama
Episode: 8 Episode
Kreator: Eric Kripke
Pemeran: Karl Urban, Jack Quaid, Antony Starr, Erin Moriarty
Rekomendasi Serial TV
Summary
Dan lagi, The Boys season 3 masih kuat sebagai serial superhero yang bukan hanya tentang adu kekuatan dan tenaga super saja. Tapi lebih dari itu, serial ini menampilkan karakter yang relatable dalam penggambaran dan plot yang lebih segar tapi tetap tentang konflik yang bisa dengan mudah ditemukan di sekitar kita.