Review Film Vampires vs. The Bronx (2020): Isu Gentrifikasi di Film Standar Netflix
Film Vampires vs The Bronx adalah rilisan orisinil terbaru Netflix yang menggabungkan cerita remaja bergaya horor dan komedi serta mengangkat berbagai isu sosial. Tak memberikan cerita baru, tapi film yang disutradarai oleh Osmany Rodriguez ini merepresentasikan gentrifikasi yang terjadi di Bronx, New York.
Film ini bercerita tentang Miguel Martinez (Jaden Michael) yang lebih dikenal sebagai Lil Mayor. Berasal dari seorang ibu berdarah Latin, dia hidup di Bronx, daerah selatan New York yang dikenal sebagai tempat kumuh di pinggiran kota. Dia berteman dengan dua orang anak lainnya, Bobby (Gerald Jones III) dan Luis (Gregory Diaz IV).

Kehidupan yang keras membuat satu per satu bisnis di sekelilingnya tutup. Bukan hanya toko, tapi orang-orang juga menghilang. Ketika dia menggalang dana untuk bisa menyelamatkan sebuah kios milik Tony (The Kid Mero), dia menemukan bahwa ada sekelompok vampir berkedok real estate yang ingin menguasai Bronx.
Formula cerita yang lama
Ada banyak tema film anak-anak vs penjahat atau makhluk asing. Mungkin yang paling dekat dengan Vampires vs. The Bronx adalah Attack the Block (2011), film panjang pertama yang menjadi awal karir John Boyega. Film ini mengisahkan tentang sekelompok anak-anak melawan alien yang ingin menginvasi Bumi.

Tak jauh berbeda dengan Stranger Things atau It dari seri film dan novel karya Stephen King, film ini memiliki formula yang mudah ditebak. Sekelompok anak muda menemukan kejadian supernatural yang menyeramkan dan tidak dipercaya oleh para orang tua. Formula yang klasik namun dibuat lebih modern.
Sepanjang film menghadirkan warna menarik yang diberikan layaknya film drakula tahun 70-an dan 80-an, tapi lemah di pengembangan cerita dan karakter. Fokus pada Lil’ Mayor, tanpa menjelaskan latar yang lebih dalam dari karakter pendukung lainnya.

Namun film ini bukanlah film romatis. Bahkan dari awal hingga akhir, tak terlihat rasa romantis sepanjang film, seperti dengan hubungan antara Rita dan Miguel. Plot sebagian besar menunjukkan apa yang terjadi di Bronx; mulai dari masalah ekonomi hingga keadaan sosial dari masyarakat.
Kritik gentrifikasi
Film ini bisa dibilang salah satu film dengan konsep yang menarik dari Netflix. Bukan hanya film komedi remaja, tapi mengandung berbagai kritik sosial. Termasuk tentang penggunaan latar Bronx: salah satu daerah dengan pendapatan terendah yang terletak pinggiran selatan kota New York.

Film ini mengangkat kehidupan penduduk kota Bronx serta bagaimana kehidupan masyarakat miskin yang berasal dari beragam ras; keturunan Latin dan Afrika-Amerika generasi kedua yang mengganggap Bronx sudah seperti rumah mereka sendiri. Di mana bisnis lokal berganti waralaba, sering terlihat di daerah-daerah pinggiran.
Dikenal juga dengan gentrifikasi, bagaimana lingkungan di sebuah daerah dibeli atau direnovasi oleh indiviu berpenghasilan tinggi. Meningkatkan nilai properti namun berpengaruh buruk dengan menggusur masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil.

Sayangnya dari segi cerita, Vampires vs The Bronx belum bisa menghadirkan cerita orisinil yang apik dan mampu menggugah penonton layaknya Rome (2018), kreativitas film orisinil Netflix pada puncaknya. Beberapa plot terkesan kosong, membingungkan dan penuh pertanyaan.
Meskipun begitu, film ini mampu menghadirkan kembali perjuangan kelas yang menjadi tema asli dari cerita klasik drakula: bagaimana vampir digambarkan berkulit putih dan pirang. Kali ini menyasar lingkungan dan masyarakat pinggiran di Bronx. Menjelaskan kurangnya eksistensi hidup mereka. “Tak ada yang peduli jika mereka menghilang.”

Dari sudut pandang penonton yang disasar, film Vampires vs The Bronx menghadirkan representasi kaum minoritas di distrik Bronx. Fokus yang terasa dari sebagian besar film terbaru Netflix. Tapi secara keseluruhan tak ubahnya dari film orisinil Netflix lainnya: tak terlalu membekas dan mudah terlupakan.
Genre: Komedi, Horor
Sutradara: Osmany Rodriguez
Penulis: Osmany Rodriguez, Blaise Hemingway
Pemeran: Jaden Michael, Gerald Jones III, Gregory Diaz IV
Film Netflix
Summary
Dari sudut pandang penonton yang disasar, film Vampires vs. The Bronx menghadirkan representasi kaum minoritas di distrik Bronx. Fokus yang terasa dari sebagian besar film terbaru Netflix. Tapi secara keseluruhan tak ubahnya dari film orisinil Netflix lainnya: tak terlalu membekas dan mudah terlupakan.