Review Film The Good Liar (2019): Premis Lama, Aktor Gaek, dan Eksekusi Api
Perpaduan dua aktor Inggris senior, Ian McKellen dan Helen Mirren sudah semestinya menjanjikan sebuah tontonan yang menarik. Ditambah lagi, dengan embel-embel diangkat dari sebuah novel yang sudah sukses di pasaran terlebih dahulu membuat film The Good Liar membuat penasaran.
Film dibuka dengan perjumpaan dua senior di sebuah kafe setelah berhubungan singkat melalui biro jodoh daring. Roy (Ian McKellen) yang di pertemuan pertama dengan Betty (Helen Mirren) mengaku tidak menyukai kebohongan, ternyata adalah penipu ulung di bidang finansial. Dan tampaknya ia mendapatkan mangsa empuk dan gemuk kali ini.
Betty, tak disangka oleh Roy adalah janda kaya raya dan tampaknya cukup lugu untuk ditipu. Dibantu kroninya, Roy merencanakan sebuah perangkap dengan umpan yang besar untuk memeras habis Betty sampai ke sari-sarinya, dan tampaknya satu-satunya penghalang hanyalah Steven (Russel Tovey) sang cucu yang tampaknya menaruh curiga terhadap dirinya.
Dua aktor senior yang masih bersinar
Ian McKellen dan Helen Mirren sangat menghidupkan karakter mereka di film ini. Jika Anda seperti saya yang mengingat Mckellen sebagai Gandalf, maka anda akan terkejut begitu baiknya ia memerankan karakter Roy yang brutal di sini. Ditambah Mirren, film menjadi sangat enak untuk dinikmati terlepas dari aspek film lainnya.

Duet akting keduanya akan mengajak penonton menikmati seni peran dan interaksi/dinamika kedua karakter mereka dibandingkan berpikir dan menerka-nerka plot dan alur cerita. Hal yang biasanya saya lakukan ketika menonton film genre thriller, terutama ketika karakter-karakternya kurang hidup.
Minim aksi namun tetap menarik.
Penulis skrip Jeffrey Hatcher sukses menyajikan plot dan alur cerita yang tidak membosan walaupun minim aksi dari sebuah premis lama: penipu dan korbannya. Plot yang berlapis-lapis dan tidak terduga menjadikan film ini tidak membosankan walaupun cerita dibangun agak lambat di awal.
Sutradara Bill Condon yang sudah pernah bekerja sama dengan Jeffrey Hatcher di Mr Holmes sukses menampilkan visualisasi yang menarik untuk setiap bagian besar di dalam plot. Secara acak penonton akan dibawa ke zaman saat Nazi masih berkuasa, sesaat setelah runtuh, dan keadaan kota berlin saat ini. Pemberian warna yang unik di setiap era berhasil menimbulkan nuansa orisinal bagi penonton.
Klimaks yang janggal
Setelah ⅔ film yang sangat menarik dan nikmat, sayangnya klimaks film ini terasa agak janggal dan terlalu manis untuk sebuah film thriller. Menjadikan The Good Liar lebih terasa sebuah film tipe “feels good” seperti Wonder (2017). Terlebih lagi banyak bagian dari latar belakang kedua karakter utama yang tidak diceritakan. Jika bagian-bagian itu diceritakan tentu film akan menjadi lebih panjang dan mungkin membosankan, namun akan memberikan kedalaman yang berbeda dan pengertian lebih bagi penonton untuk memahami karakter dan pilihan-pilihan yang diambil kedua karakter ini.

Di sisi lain, perasaan janggal dan tidak puas ini menimbulkan hasrat untuk membaca novel aslinya sebagai pembanding. Hal ini sendiri membuat film The Good Liar sukses sebagai kendaraan marketing untuk novel asli karangan Nicholas Searle.
Rating: 7.5
Sutradara: Bill Condon
Penulis: Jeffrey Hatcher, Nicholas Searle (novel)
Bintang: Helen Mirren, Ian McKellen, Russell Tovey
Review Overview
-
7.5/10
Summary
Duet aktor Ian McKellen dan Helen Mirren yang eksepsional sudah cukup menjadikan film ini sangat asyik dinikmati. Klimaks yang kurang greget hanya membuat kita berharap lebih banyak lagi film dibuat dengan duet aktor ini dibandingkan meninggalkan kekecewaan setelah menonton film ini.