Review Film Evil Dead Rise (2023): Kembalinya Teror Necronomicon
Evil Dead Rise yang merupakan film kelima dari seri Evil Dead masih mengusung cerita horor supranatural dengan tema ancaman roh jahat yang dapat merasuki manusia. Film ini masih mempertahankan unsur-unsur yang bikin film originalnya disukai banyak orang. Film Evil Dead Rise punya cerita yang ringan namun mencekam dengan adegan gore yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sinopsis film Evil Dead Rise
Film ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Beth (Lily Sullivan) yang mengunjungi kakaknya bernama Ellie (Ayssa Sutherland), seorang ibu tunggal dengan 3 orang anak. Kondisi menjadi mencekam ketika anak laki-laki Ellie, Danny (Morgan Davies), menemukan sebuah buku aneh dengan ornamen taring yang ternyata adalah Necronomicon atau kitab orang mati.
Premis Daur Ulang namun Masih Berterima
Premis yang diangkat pada film ini bukanlah tergolong baru dan sudah banyak didaur ulang dalam genre horor. Cerita-cerita kerasukan iblis atau roh jahat acap kali terbukti masih laku di pasaran film horror, baik dalam kancah global maupun lokal.
Premis sejenis mungkin berpotensi menyebabkan kejenuhan dikarenakan sudah berkali-kali diangkat. Namun, yang membuat Evil Dead Rise masih dapat dinikmati tanpa ada kesan jenuh adalah fokus utama dari film ini yang tidak menitikberatkan pada penyelesaian berupa solusi-solusi religius seperti exorcism atau pengusiran setan, melainkan pada ketegangan yang terjadi antara tokoh-tokoh yang terlibat dan tokoh yang sedang dirasuki roh jahat tersebut.
Asal-muasal Necronomicon
Tidak ada informasi secara rinci dari mana buku kematian tersebut berasal dan siapa yang membuatnya. Namun, bagi penonton yang mengikuti waralaba seri Evil Dead, buku sejenis seharusnya tidak asing dikarenakan varian-varian dari Necronomicon selalu muncul dengan berbagai wujud yang berbeda di setiap filmnya.

Efek yang diberikan dari penggunaan buku ini juga dapat dikatakan sama, yaitu terlepasnya roh jahat yang dapat merasuki manusia di sekitarnya sehingga dapat menyebabkan kekacauan dan tentu saja kematian.
Namun, penonton baru yang tidak mengikuti waralaba Evil Dead sebelum Evil Dead Rise ini tidak perlu kuatir, karena meskipun film kelima kali ini tidak menceritakan asal-muasal buku tersebut, penonton akan tetap memahami bagaimana buku tersebut bekerja. Dalam film Evil Dead Rise, penggunaan buku tersebut diiringi dengan sebuah piringan hitam yang berisikan catatan suara seseorang yang pernah menggunakan buku tersebut.
Memuaskan Nafsu Pecinta Gore
Meskipun film ini kental akan suasana supranatural, Lee Cronin selaku penulis sekaligus sutradara Evil Dead Rise justru lebih mengeksplorasi suasana mencekam dibandingkan suasana seram. Beberapa jumpscare yang muncul justru tidak berujung pada penampakan sosok menyeramkan seperti yang biasa terjadi di film-film horor lainnya.

Sisi mencekam dalam Evil Dead Rise ditampilkan dengan sentuhan gore yang kental sekental darah yang berceceran di mana-mana dalam film ini. Ungkapan barusan tidaklah berlebihan karena Lee Cronin menyatakan bahwa ia menggunakan kurang lebih 6.500 liter darah palsu dalam penggarapan film ini. Bagi pecinta film gore seperti saya, tentu saja film ini cukup memuaskan dan memanjakan mata.
Meskipun begitu, agar dapat tayang di Indonesia, film ini tetap harus mengalah pada peraturan sensor di Indonesia yang menyebabkan satu adegan sadis harus dipotong agar tidak terlalu eksplisit. Pemotongan tersebut terasa kasar dan menyebabkan satu studio, termasuk saya, spontan bersuara “yaahhhh” karena kecewa tidak dapat menyaksikan adegan sadis tersebut secara gamblang.
Prolog dan Epilog yang Membuka Peluang
Film ini diawali dengan tiga orang tokoh yang terlihat seperti sedang berlibur di pinggir danau dan mengalami kejadian menyeramkan di mana salah satunya dirasuki roh jahat. Penonton baru akan disambungkan kembali dengan salah satu tokoh tersebut pada epilog film ini yang menyiratkan bahwa kejadian di pinggir danau tersebut terjadi setelah kejadian di kediaman Ellie dan anak-anaknya.

Cerita sampingan ini menjadi celah atau peluang bagi waralaba ini untuk dilanjutkan menjadi angsuran keenam yang bisa saja berpusat pada ketiga tokoh tersebut.
Menyinggung prolog, kemunculan judul “Evil Dead Rise” pada akhir adegan prolog film ini juga cukup berkesan dan ikonik karena terjadi setelah sebuah degan mencekam yang bersifat slowburn.
Kesimpulan Akhir Film Evil Dead Rise
Film ini sangat dapat dinikmati oleh pecinta waralaba Evil Dead yang telah menunggu angsuran baru sejak remake terakhir kalinya pada tahun 2013 dengan judul Evil Dead. Tentu saja film ini juga dapat dinikmati oleh awam yang tidak mengikuti serial Evil Dead sama sekali dikarenakan film ini bukanlah sambungan dari film sebelumnya.
Evil Dead Rise berdurasi 1 jam 36 menit, durasi yang dirasa pas untuk sebuah film horror-thriller-gore. Dapat diduga jika durasinya lebih lama dari itu akan menjadi membosankan, namun jika lebih cepat dari itu akan terasa kurang gereget.

Meskipun film ini terkesan menyeramkan dan sangat menegangkan, jangan terkejut jika kamu menemukan unsur komedi secara tipis yang terselip dalam beberapa adegan. Kehadiran unsur komedi tidak merusak kesan mencekam dari film ini, namun justru menambahkan bumbu tersendiri yang dapat mengusir kejenuhan.
Dengan porsi ketegangan dan permainan darah yang “mengenyangkan,” serta dibumbui dengan sedikit unsur komedi, film Evil Dead Rise dapat menjadi opsi tontonan yang layak dinikmati tahun ini. Evil Dead Rise direncanakan naik layar di Indonesia pada tanggal 5 Mei 2023. Jangan sampai terlewat!
Genre: Horror – Gore
Sutradara: Lee Cronin
Penulis: Lee Cronin (berdasarkan cerita awal dari Sam Raimi
Pemeran: Lily Sullivan, Alyssa Sutherland, Morgan Davies, Gabrielle Echols, Nell Fisher
Rekomendasi Film Terbaik
-
7/10
Summary
Dengan porsi ketegangan dan permainan darah yang “mengenyangkan,” serta dibumbui dengan sedikit unsur komedi, film Evil Dead Rise dapat menjadi opsi tontonan yang layak dinikmati tahun ini. Evil Dead Rise direncanakan naik layar di Indonesia pada tanggal 5 Mei 2023.