Review Film Cruella (2021): Lahirnya Si Putri Disney Bergaya Punk
Disney akhirnya memperkenalkan Disney Princess terbarunya dalam film Cruella. Ditayangkan bersamaan di bioskop dan Disney+, film ini merupakan prekuel dari cerita 101 Dalmatians. Dibuat ringan dan menghibur, masih menghadirkan ragam musik klasik, tapi dengan energi punk yang keras.
Di awal film, diceritakan Cruella (Emma Stone) awalnya bernama Estella. Ia jenius dan terlalu unik, membuatnya dikeluarkan dari sekolahnya. Ketika sang ibu ingin meminta bantuan dari kenalannya, ia dijatuhkan ke tebing oleh tiga ekor Dalmatian. Seorang diri, Estella berkelana ke London, dan bertemu dengan dua orang anak jalanan, Jasper (Joel Fry) dan Horace (Paul Walter).
Tumbuh besar, ia mulai menunjukkan kecintaannya terhadap fashion. Akhirnya ia bekerja di rumah produksi milik Baroness (Emma Thompson), desainer kenamaan di kota London. Ketika mengetahui bahwa Baroness yang membunuh ibunya, ia mengubah namanya menjadi Cruella dan siap menjatuhkan sang Baroness.
Putri Disney yang nyentrik
Tak dapat disangkal bahwa Cruella menghadirkan gaya yang unik dan nakal. Membawa kisah awal Cruella de Vil dalam nuansa gelap Tim Burton, lengkap dengan parade dari kostum yang memukau oleh Jenny Beavan. Membawa kesan 70-an yang stylish dari latar background, pendukung, dan musiknya.

Disutradarai oleh Craig Gillespie yang sebelumnya membuat film biografi I, Tonya (2017), durasi 134 menit memang cukup panjang, tapi sangat dinamis dan dibuat ringan. Apalagi film yang diadaptasi dari novel The Hundred and One Dalmatians (1956) ini dibuat untuk penonton di atas 13 tahun.
Duo Emma Stone dan Emma Thompson menjadi nyawa film ini. Membawa eksistensi dua karakter utama lebih terasa. Konfrontasi keduanya tetap stabil dan menarik untuk dilihat, dari awal sampai akhir. Sama-sama nyentrik dan berpengaruh.
Bukan hanya pengambilan gambar yang akrobatik, musik berperan penting dalam menghadirkan nuansa Disney, namun dibuat lebih berbeda. Ada komposisi klasik Nicholas Britell yang mendayu-dayu, sampai Five to One milik The Door dan Should I Stay or Should I Go dari The Clash yang menghentak.

Dan seperti film Disney lainnya, Cruella mengutamakan pesan penting: bagaimana menjadi diri sendiri dan berjuang untuk menggapai mimpi. Semuanya dijelaskan dengan ragam musik, dialog yang brilian, serta komedi slapstick untuk menggaet penggemar yang lebih muda.
Dari villain jadi putri Disney
Seperti Maleficent (2014) yang diambil dari kisah Putri Tidur, Cruella merupakan bagian dari animasi yang terkenal di zamannya, animasi tahun 1981 dan 1996. Adaptasi live action ini mengisahkan masa muda Cruella de Vil, fashionista nyentrik yang menculik anak anjing Dalmatian dan mencoba mengubahnya menjadi mantel bulu.

Tapi Cruella sepertinya tak banyak mengambil banyak inspirasi karakter dari 101 Dalmatian. Mengingat karakter Estella tak pernah menyakiti maupun membunuh binatang layaknya seri animasinya. Mungkin ada peristiwa lainnya yang membuatnya membenci binatang? Diceritakan di sekuel Cruella mungkin?
Memang tak mudah untuk membuat seorang villain pembunuh anjing menjadi karakter utama, khususnya untuk film remaja Disney. Akibatnya, Cruella dibuat tak cukup jahat dibandingkan versi tuanya. Ia ditampilkan sebagai seorang pemberontak, tak sabaran, dan ingin memperlihatkan kepada dunia apa yang bisa ia lakukan.

Konsep yang terbilang ironis. Pasalnya sebagai film yang memperkenalkan seorang villain, Baroness melebihi sisi ‘evil’ dari Cruella de Vil itu sendiri. Menyeramkan dan mengerikan, Thompson menunjukkan kepribadiannya yang jahat dari awal sampai akhir.
Film Cruella membawa Emma Stone sebagai putri Disney yang kelam, unik, dan nyentrik. Ringan dan menghibur layaknya seri Disney seperti biasanya. Meski harus mengubah sosok Cruella De Vil untuk lebih mudah disukai, sangat kontras dengan versi animasinya 25 tahun lalu.
Genre: Drama, Komedi
Sutradara: Craig Gillespie
Penulis: Dana Fox, Tony McNamara
Pemeran: Emma Stone, Emma Thompson, Joel Fry, Paul Walter Hauser
Film Rekomendasi
Summary
Film Cruella membawa Emma Stone sebagai putri Disney yang kelam, unik, dan nyentrik. Ringan dan menghibur layaknya seri Disney biasanya. Meski harus mengubah sosok Cruella De Vil untuk lebih mudah disukai, sangat kontras dengan versi animasinya 25 tahun lalu.