Review Film Aum! (2021): Kritik Orba dan Sentilan Masa Kini

Film Aum! dari Bioskop Online menggunakan latar perjuangan pemuda di akhir Orde Baru dengan membawa kembali gambar jadul yang cantik dan detail menawan. Mengusung tema kebebasan berpendapat, Aum! merupakan salah satu film Indonesia yang patut kamu tonton tahun ini.

Film ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu ‘Pertunjukan’, mengisahkan tentang Satriya yang diperankan Surya Jatitama (Jefri Nichol), seorang mahasiswa yang menggebu-gebu ingin menyuarakan reformasi, dan sang kakak Adam yang diperankan oleh Bram Sanjaya (Aksara Dena), anggota militer yang ingin menyelamatkan adiknya dari serbuan militer.

Chico Jericho, Jefri Nichol, dan Agnes Natasya Tjie
via Bioskop Online

Sedangkan bagian kedua, ‘Perjalanan’, bercerita tentang bagaimana film pendek ‘Pertunjukan’ tersebut dibuat. Mulai dari keinginan Linda (Agnes Natasya Thie) sebagai produser ingin menghadirkan suara reformasi dalam film dengan sang sutradara Panca (Chicco Jerikho).

Dua bagian yang saling bergandengan

Film yang disutradarai oleh Bambang “Ipoenk” K.M ini terbagi menjadi dua bagian film yang terpisah dengan estetika dan dunianya sendiri. ‘Pertunjukan’ dibuat artsy dan mentah, lengkap dengan simbol-simbol dan beberapa adegan yang bisa dibilang surreal.

Jefri Nichol sebagai Surya
via Bioskop Online

Sedangkan bagian kedua dibuat lebih nyata dengan gaya dokumenter dari gambar yang sedikit lebih stabil, diambil dari perspektif orang pertama, yaitu karakter wartawan asal Amerika, Paul Whiteberg. Termasuk menjelaskan simbol dan interpretasi sutradara terhadap sebagian adegan di bagian pertama.

Rasio 4:3 turut menghadirkan kesan nostalgia dari gambar di tahun 90-an. Lengkap dengan noise yang masih terasa, sampai palet kekuningan yang memikat. Bisa dibilang atensi terhadap detail terbayarkan dengan gambar yang menawan dari awal hingga akhir.

Jefri Nichol dan Aksara Dena bersinar dengan dua karakter berbeda yang mereka mainkan. Sepasang kakak beradik yang awkward namun saling membutuhkan di bagian pertama, serta aktor amatir dengan kepribadian yang bertolak belakang pada bagian kedua.

Still Aum!
via Bioskop Online

Sebuah thriller tentu tak lengkap tanpa twist, termasuk film ini. Ada patahan plot yang memikat di akhir cerita. Patahan yang sebelumnya sudah banyak ditandai pada awal act kedua. Sehingga tontonan di kali kedua akan membuat kamu menyadari penanda-penanda yang sebelumnya terpampang di sebagian adegan.

Kritik masa lalu dan sekarang

Latar di tahun 90-an akhir membawa warna tersendiri pada film Aum!. Mulai dari palet warna hingga tema yang dibawa. Memberikan vibe yang tak terlalu jauh dari salah satu film anyar Tanah Air, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021).

Dua bagian film Aum! dengan apik merepresentasikan dua sudut pandang yang berbeda; kritik film atas represi sosial yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru, sedang bagian kedua fokus terhadap media alternatif sebagai bagian dari perlawanan atas represi tersebut.

pemeran film Aum!
via Bioskop Online

Keduanya saling melengkapi dalam menggambarkan berbagai tantangan yang dialami oleh penggiat seni serta masyarakat umum yang ingin menggaungkan reformasi.

Judul Aum! merepresentasikan era Soeharto, ketika Indonesia dikenal sebagai Macan Asia. Bahkan simbol macan yang digambarkan mengejar karakter utama pada bagian pertama sebagai representasi militer dibuat sebagai simbol yang menguraikan twist di akhir bagian kedua.

Mau tak mau, film ini tak terasa kuno maupun ketinggalan zaman. Meski mengambil latar 23 tahun dari saat ini, tema dari narasi yang ditonjolkan tak berhenti sampai akhir masa Orba. Di mana kebebasan berpendapat seakan dibatasi dan (kembali) terkurung.

Jefri Nichol dalam film Aum!
via Bioskop Online

Aum! dengan tegas membawa kritik sosial di akhir Orba, diperbaharui sentilan kekinian yang menyasar era pemerintahan saat ini. Dibawakan dengan apik dan cantik dalam menggambarkan dua kisah perlawanan, melalui aksi dan fiksi.

Film Aum! bisa kamu tonton di semua media Bioskop Online, mulai dari website sampai aplikasi, dari tanggal 30 September dengan harga tiket Rp 15.000.

Genre: Drama, Thriller

Sutradara: Bambang ‘Ipoenk’ K.M.

Penulis: Bambang ‘Ipoenk’ K.M., Gin Teguh

Pemeran: Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Aksara Dena, Agnes Natasya Tjie

Rekomendasi Film
8/10

Summary

Aum! dengan tegas membawa kritik sosial di akhir Orba, diperbaharui sentilan kekinian yang menyasar era pemerintahan saat ini. Dibawakan dengan apik dan cantik dalam menggambarkan dua kisah perlawanan, melalui aksi dan fiksi.

Avatar photo
Padli Nurdin

Penulis baru yang terpesona dengan bagaimana kata-kata bisa mengubah dunia.

Articles: 706

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *