Review Film A World Without (2021): Thriller Dystopia tentang Wanita dan Media

via Netflix

Ranah film Indonesia kembali diperkuat oleh film A World Without, kolaborasi ketiga Netflix dengan sineas Indonesia. Kali ini Netflix menggandeng Nia Dinata sebagai sutradara dalam sebuah film dystopia yang mengangkat isu perempuan dan media sosial yang mampu menggiring wacana dan ideologi generasi muda.

Berlatar tahun 2030, dikisahkan 7 tahun paska pandemi yang melanda dunia dan Indonesia. Kondisi Indonesia yang semakin buruk dengan angka kelahiran yang menurun membuat konsep The Light berkembang. Yaitu akademi bagi anak-anak muda untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri dan menggapai apa yang mereka impikan.

via Netflix

Film ini fokus pada tiga sahabat; Salina (Amanda Rawless), Ulfah (Maizura), dan Tara (Asmara Abigail) yang sama-sama terpilih sebagai bagian dari batch terbaru di akademi The Light. The Light sendiri dipimpin oleh Yang Istimewa, Ali (Chicco Jerikho) dan istrinya Sofia (Ayushita).

Pada awalnya, semuanya berjalan lancar. Ketiga sahabat tersebut mulai menemukan apa yang mereka cari. Termasuk Salina yang dekat dengan Hafiz (Jerome Kurnia). Tapi ternyata ada misteri besar yang tersimpan di balik indahnya kehidupan di dalam akademi The Light.

Dystopia berbalut utopia The Light

Genre fiksi ilmiah bukanlah materi populer yang ditawarkan oleh film-film Indonesia. Yang terbaru ada Foxtrot Six (2019) dan Gundala (2019), serta Sabar Ini Ujian (2020) yang mengusung tema time loop. Film A World Without bisa dibilang sebagai tontonan baru yang segar dibandingkan kisah bertemakan drama komedi maupun horror yang menghiasi bioskop atau layanan streaming.

Rangkaian cerita dibuat dinamis, membuka misteri satu per satu dalam nada thriller yang dibuat ceria. Dengan sedikit misteri dan petunjuk untuk memperingatkan penonton bahwa ada yang salah dalam akademi tersebut.

via Netflix

Permainan warna bisa dibilang sebagai media bagi Nia menyamarkan utopia semu yang ditawarkan oleh The Light. Padanan warna yang terang dengan palet jingga dan kuning sejak trailer awal dirilis bertugas menggiring penonton untuk berpikir bahwa ini hanyalah film drama romantis remaja biasa.

Gabungan aktor kawakan serta nama baru memberikan nuansa fresh pada film ini. Termasuk cameo dari Joko Anwar dan Richard Kyle. Tapi yang mungkin menarik perhatian adalah kemunculan Dimas Danang sebagai Endru yang hadir tanpa kacamata tebal khas mantan presenter The Comment tersebut.

via Netflix

Semua karakter mendapatkan progresi arc yang setara. Dimana Nia menghadirkan masalah yang sejalan dengan mimpi dan keinginan dari ketika karakter utama tersebut. Walaupun memang tak ada karakter yang lebih stand out dibandingkan karakter lainnya.

Cliffhanger atau akhir yang menggantung khas Netflix dipertahankan. Sebagian kisah masih terbuka dengan open ending. Dimana A World Without menyisakan berbagai celah bagi Netflix dan Nia untuk kembali melanjutkan cerita mengenai akademi The Light.

Hadirkan beragam isu terkini

Sebagai sutradara, Nia Dinata memang dikenal memiliki sudut pandang yang berbeda dan tak jarang menanggapi sisi lain dari sebuah wacana. Film A World Without langsung mengangkat beragam tema mengenai perempuan sekaligus mempertontonkan bagaimana media berperan besar dalam perjalanan generasi muda.

via Netflix

Film ini dimulai dengan mempertontonkan bagaimana keadaan Indonesia setelah pandemi COVID-19. Remaja yang dipilih oleh akademi The Light bersiap untuk kehidupan baru yang terasing; utopia dimana mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Peran media yang mempengaruhi wacana generasi muda dimainkan untuk mendukung realita palsu yang ditawarkan The Light. Manipulasi realita dalam feed Instagram maupun video pendek yang menggiring opini, memperlihatkan apa yang berbeda dari kejadian sebenarnya.

via Netflix

Tema paling dasar yang disampaikan adalah bagaimana wanita dipandang sebagai subyek untuk menjadi istri yang patuh kepada suami. Remaja wanita di dalam film ini diharuskan memantaskan diri terlebih dahulu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Pernikahan usia dini merupakan masalah selanjutnya yang dibawakan dengan apik. Remaja yang dibawa ke The Light berusia 16 tahun, dipersiapkan selama setahun sampai mereka menemukan jodoh yang sudah dipilih oleh The Light. Buktinya? Tak semua pernikahan muda seindah kelihatannya.

via Netflix

Tapi disisi lain, cerita yang ditawarkan dibuat ringan, tak ubahnya seperti seri orisinil Netflix lainnya. Alur plot dan narasi tak begitu mulus, serta beberapa adegan yang masih terasa awkward. Ditambah dengan beberapa detail maupun pertanyaan belum terjawab hingga akhir cerita.

Film A World Without hadir dengan tema yang unik dan menyampaikan isu-isu terbaru yang mungkin jarang ditemukan pada film populer Indonesia lainnya. Dibuat dengan warna dan palet yang indah dan memesona, tapi masih terasa ringan dan sekilas layaknya film orisinil Netflix kebanyakan.

Genre: Fiksi Ilmiah, Thriller

Sutradara: Nia Di Nata

Penulis: Nia Di Nata, Lucky Kuswandi

Pemeran: Amanda Rawles, Maizura, Asmara Abigail, Chicco Jerikho, Ayushita

Rekomendasi Film
7.5/10

Summary

Film A World Without hadir dengan tema yang unik dan menyampaikan isu-isu terbaru yang mungkin jarang ditemukan pada film populer Indonesia lainnya. Dibuat dengan warna dan palet yang indah dan memesona, tapi masih terasa ringan dan sekilas layaknya film orisinil Netflix kebanyakan.

Padli Nurdin: Penulis baru yang terpesona dengan bagaimana kata-kata bisa mengubah dunia.