Review Anime The Way of the Househusband (2021): Animasi Bergaya Presentasi
Netflix memang langganan meluncurkan serial anime baru di platform berbayarnya. Dan anime The Way of the Househusband yang baru saja dirilis adalah adaptasi dari manga berjudul sama karya Kousuke Oono, membawa premis segar dengan situasi komedi dari humor bergaya deadpan.
Dikenal juga dengan nama Gokushufudou, anime ini mengisahkan tentang Tatsu a.k.a Immortal Dragon. Ia adalah bekas bos Yakuza dengan reputasi yang menakutkan, namun banting setir dengan menjadi seorang bapak rumah tangga (atau househusband) untuk membantu sang istri, seorang wanita karir yang bekerja sebagai desainer.

Mengeksplorasi keseharian Tatsu yang tinggi, penuh tato, serta bekas luka di wajah, berhadapan dengan kehidupan masyarakat biasa. Mulai dari mempersiapkan bento untuk sang istri, mengikuti kursus aerobik, berbelanja di supermarket, atau interaksinya dengan kucing putih bernama Gin.
Merusak image maskulinitas
Manga yang mendapatkan popularitas sejak diperkenalkan pada 2018 lalu menawarkan premis yang berbeda dibandingkan manga komedi lainnya. Sinopsis mengenai image Yakuza yang seram dan digambarkan sebagai seorang bapak rumah tangga pun sudah menggelitik.

Karakter Tatsu memang masih membawa aura Yakuza dengan kemeja berwarna hitam, tapi ditambah celemek dari karakter favorit sang istri, menabrak image seram dari sindikat kriminal khas Jepang tersebut. Apalagi Tatsu belum sepenuhnya melepas latar belakangnya, seperti gaya bicaranya yang khas.
Anime The Way of the Househusband mendobrak sisi maskulin pria dengan membuatnya lebih humanis: tak ada salahnya menjadi seorang bapak rumah tangga. Membersihkan rumah atau memasak. Karakter Tatsu bukan hanya dijadikan sebagai pondasi komedi, tapi membawa nilai-nilai laki-laki yang lebih plural.
Anime bergaya presentasi?
Ada yang berbeda dari gaya animasi The Way of the Househusband. Pasalnya anime berdurasi sekitar 17 menit ini memperlihatkan gambar yang tidak banyak bergerak, dan kebanyakan statis. Pertama kali diperlihatkan dalam trailer yang dirilis Netflix pada 2 Maret lalu.

Namun gaya baru ini mendapatkan banyak kritikan ketika seri animasinya ditayangkan. Berbeda dengan Spider-Man: Into the Spider Verse (2018) yang memperkenalkan animasi layaknya buku komik, anime ini membawa gambar tak bergerak pada kebanyakan adegannya, kecuali mulut atau mata.
Walaupun berbeda dengan anime kebanyakan, ternyata gaya ini merupakan pilihan dari sang sutradara, Chiaki Kon. Dalam wawancara bersama Natalie.mu, ini adalah permintaan dari produser untuk membuat “anime persis seperti manga, tidak pernah bergerak”.

Meski memperlihatkan animasi tak bergerak, namun Gokushufudo bukanlah yang pertama menggunakan gaya animasi ini. Adalah anime Gag Manga Biyori yang sering menggunakan gambar statis untuk menambah efek komedi dari gaya humor deadpan.
Eksplorasi timing
Lima episode yang dirilis Netflix memang hanya berisi tentang beberapa cerita pendek dari seri manga-nya. Timing berbicara banyak; pace yang cepat, namun terkadang memberikan jeda bagi penonton, membawa kesan komedi yang pas.

Dikembangkan bersama studio animasi JCStaff ini terlihat mirip dengan versi manganya. Terkadang kesamaannya dalam urusan frame per frame dengan manga. Seperti menonton sebuah webtoon, menghadirkan kesan unik, tapi aneh.
Mungkin untuk sebagian penonton, menonton animasi bergaya presentasi ini tak ubahnya seperti membaca manga. Walaupun tak banyak pula yang menyebutnya “malas” atau “membingungkan”. Tapi gaya yang unik bisa menjadi alasan tersendiri menonton animasi ini.

Anime The Way of the Househusband menghadirkan komedi yang ringan, hangat, dan menghibur. Pengisi suara yang menawan, ditambah dialog-dialog yang lekat dengan kehidupan sehari-hari dipadu dengan premis unik, membawa hiburan gaya baru dari Netflix. Kekurangannya? Episodenya terlalu sedikit.
Rating: 8/10
Genre: Anmasi, Komedi
Sutradara: Chiaki Kon
Penulis: Kousuke Oono
Pengisi Suara: Kenjirô Tsuda, Shizuka Itô, Kazuyuki Okitsu