Rekomendasi Film Indonesia bertema perang
Apa yang terlintas di benak para pembaca jika mendengar kata “PERANG”? Penuh senjata, tumpah darah dan dua pihak yang sedang berseteru. Tema perang juga kerap menjadi latar belakang sebuah cerita dalam film. Biasanya film ini akan berkisah tentang dua negara yang sedang berperang maupun konflik dalam negeri. Pada kesempatan ini Mariviu memberikan rekomendasi film Indonesia bertema perang yang bisa kamu tonton.
1. Janur Kuning (1979)
Sutradara : Alam Rengga Surawidjaja
Pemeran : Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo, dan Sutopo H.S.
Durasi : 180 Menit
Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Enam Jam di Yogya. Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Sudirman, dan Amir Murtono.

Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut. Pada bulan September 1998, empat bulan setelah jatuhnya Soeharto, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah menyatakan bahwa film ini tidak akan lagi menjadi bahan tontonan wajib.
2. G 30 S PKI (1984)
Sutradara : Arifin C. Noer
Pemeran : Bram Adrianto, Syubah Asa, Ade Irawan, dan Amoroso Katamsi
Durasi : 271 Menit
Film dokudrama propaganda ini ditayangkan pertama kali pada tahun 1984. Film ini dibuat berdasarkan versi resmi menurut pemerintah kala itu. Film ini adalah film dalam negeri pertama yang dirilis secara komersial dan menampilkan peristiwa 1965 tersebut. Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI meraih sukses secara komersial maupun kritis.

Film ini juga diperintahkan menjadi tontonan wajib bagi siswa sekolah di Indonesia, walaupun memperlihatkan adegan-adegan yang penuh kekerasan berlebihan. Film ini dinominasikan untuk tujuh penghargaan di Festival Film Indonesia 1984, memenangkan satu yaitu kategori skenario terbaik.
3. Djakarta 1966 (1986)
Sutradara : Arifin C. Noer
Pemeran : Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Cok Simbara
Durasi : 135 Menit
Film ini secara kronologis membeberkan proses lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966. Setelah peristiwa G30S yang disalahkan kepada PKI tahun sebelumnya, Jakarta dipenuhi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI. Mereka mencetuskan Tritura: pembubaran PKI, perombakan kabinet, dan penurunan harga.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan pada ajang Festival Film Bandung tahun 1989. Memenangkan tujuh penghargaan dari tujuh kategori yang dinominasikan.
4. Trilogi Merah Putih (2009-2011)
Sutradara : Yadi Sugandi
Pemeran : Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, dan Zumi Zola
Durasi : 108 Menit
Dikisahkan enam orang pemuda Indonesia dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Mereka sedang mengikuti pelatihan militer pada tahun 1947. Sayangnya, sebelum sempat menyelesaikan masa latihan, Belanda mendadak datang dan menyerbu camp pelatihan hingga hancur.

Berbeda dari Merah Putih dan Darah Garuda yang mengambil setting tahun 1947, latar belakang film Hati Merdeka berada pada masa revolusi tahun 1948. Sekelompok kadet diangkat menjadi pasukan gerilya elit setelah terjadi pembunuhan masal para calon prajurit pada tahun 1947. Masalah juga muncul ketika pimpinan mereka yang bernama Amir memutuskan mundur dari jabatan.
5. Soekarno (2013)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Pemeran : Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Ratu Tika Bravani, dan Lukman Sardi
Durasi : 137 Menit
Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi kesatria dalam pewayangan layaknya tokoh Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak: “Kita Harus Merdeka Sekarang!!!” Akibatnya, dia harus dipenjara.

Film ini juga mengisahkan tentang pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu. Melalui film ini, kamu bakal mengikuti kisah hidup Soekarno sejak beliau kecil hingga Indonesia berhasil merdeka. Film Soekarno ternyata telah menang dalam ajang ASEAN International Film Festival and Awards 2015.
6. Jenderal Soedirman (2015)
Sutradara : Viva Westi
Pemeran : Adipati Dolken, Ibnu Jamil, Mathias Muchus, dan Baim Wong
Durasi : 126 Menit
Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh bangsa yang perannya besar sekali dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Seorang jenderal besar yang memimpin perang gerilya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia walaupun menderita penyakit paru-paru dan hanya memiliki satu paru-paru. Soedirman membuat Jawa menjadi medan perang gerilya yang luas, membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.

Dengan ditandatanganinya Perjanjian Roem-Royen, Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia seutuhnya. Tandu yang menjadi saksi bisu perjuangan Sang Jendral juga turut dipamerkan ketika film ini launching.
7. Battle of Surabaya (2015)
Sutradara : Aryanto Yuniawan
Pemeran : Eileen Shannon, Dominic, Nuriko Okuyama, dan Jason Williams
Durasi : 99 Menit
Film bertema kemerdekaan Indonesia yang satu ini merupakan animasi 2D buatan anak bangsa dan telah meraih berbagai penghargaan internasional. Film ini mengisahkan petualangan tukang semir sepatu bernama Musa yang menjadi kurir bagi pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia milik Bung Tomo. Memenangkan penghargaan sebagai animasi terbaik di ajang Hollywood International Motion Pictures Film Festival 2018 menjadikannya salah satu rekomendasi film Indonesia bertema perang terbaik saat ini.
8. Merah Putih Memanggil (2017)
Sutradara : Mirwan Suwarso
Pemeran : Maruli Tampubolon, Prisia Nasution, dan Restu Sinaga
Durasi : 112 Menit
Film ini memiliki latar belakang di dua negara, yakni Indonesia dan Tongo, sebuah negara fiktif yang sengaja dibuat dalam film ini. Kisah film ini bermula dengan disekapnya sebuah kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia Merah Putih di wilayah perairan negara tetangga Indonesia, negara fiktif Tongo, oleh sekelompok jaringan teroris internasional.

Satu orang awak kapal telah ditembak mati oleh teroris karena melakukan perlawanan dan pembangkangan. Aktor utama teroris dipimpin oleh Diego sosok yang sangat bengis, kejam dan tidak punya rasa simpati. Diego dibantu oleh kaki tangannya Lopez, dan merekalah teroris yang bermukim di Tongo, negara tetangga Indonesia.
Dari beberapa rekomendasi film Indonesia bertema perang versi Mariviu, manakah yang ingin pembaca sekalian ingin tonton? Ada yang diangkat dari kisah nyata yang merupakan bagian sejarah negera dan juga dari karangan atau fiksi