Perbedaan Prediksi ‘Virus Corona’ di Novel The Eyes of Darkness Asli
Beberapa waktu lalu, jagad Twitter dihebohkan dengan temuan sebuah novel berjudul The Eyes of Darkness karya Dean Koontz yang meramalkan wabah virus Corona. Sebuah gambar yang menunjukkan halaman asli dari novel yang diterbitkan tahun 1981 tersebut berisi kata-kata Wuhan-400 yang merujuk pada sebuah senjata biologis.
Banyak pemberitaan yang menyebutkan bahwa virus Corona telah diprediksi sebelumnya. Namun Dean Koontz tidak memprediksi wabah Corona. Selain namanya, Wuhan-400 yang gambarkan sebagai sebuah senjata biologis fiksi ini memiliki sedikit kesamaan dengan virus yang menggemparkan dunia di awal 2020 ini.

Dalam novel yang dirilis ulang pada Desember 2008 disebut bahwa, “Mereka menyebut itu sebagai ‘Wuhan-400’ karena dikembangkan di laboratorium RDNA mereka di luar kota Wuhan, dan itu adalah noda mikroorganisme buatan ke empat ratus yang dibuat di pusat penelitian itu.”
Memang benar bahwa novel tersebut menyebutkan sebuah senjata biologis bernama Wuhan-400. Namun kesamaan dengan COVID-19 hanya sebatas itu. Perbedaannya adalah:
- Dalam novel Koonts, ‘Wuhan-400’ adalah senjata biologis yang dikembangkan. Sedangkan virus Corona masih belum diketahui, walaupun tak sedikit konspirasi yang menyebutkan pengembangannya merupakan bagian dari senjata biologis.
- Dalam novel, ‘Wuhan-400’ memiliki tingkat kematian 100%. Sementara para peneliti saat ini mashi mempelajari tentang coronavirus yang memiliki tingkat kematian sekitar 2%.
- Versi fiksi ‘Wuhan-400’ disebutkan memiliki masa inkubasi yang sangat cepat, yaitu sekitar empat jam. Sedangkan COVIC-19 saat ini diketahui memiliki masa inkubasi antara dua hingga 14 hari.
Perubahan nama Wuhan-400
Walaupun halaman dari novel Koontz yang menjelaskan tentang ‘Wuhan-400’ diambil dari buku aslinya, ternyata iterasi lain dari The Eyes of Darkness menggunakan nama yang berbeda untuk senjata biologis ini. Dilansir dari Snopes, edisi 1981 yang tersedia di Google Books menyebutkan senjata biologis ini dikenal dengan nama ‘Gorki-400’.

Penamaan Gorki-400 saat itu diketahui berasal dari sebuat kota di Rusia tempat senjata biologis tersebut dibuat. Jadi dalam novel yang diterbitkan pertama pada tahun 1981, Koontz menggunakan nama Gorki-400. Sedangkan pada terbitan tahun 2008, namanya diubah menjadi Wuhan-400.
Masih belum ada kejelasan mengapa perubahan nama ini terjadi. Sedangkan Koontz yang menjadi pengarang novel ini pun menyebutkan bahwa kesamaan antara Wuhan-400 dan COVID-19 sangatlah minim. Sebagian pembaca hanya memperhatikan bahwa wabah virus Corona ditemukan di Wuhan, membuat prediksi ini hanyalah sebuah kebetulan.