Alur Novel Terbaru Stephen King Berubah Gara-Gara Virus Corona
Siapa bilang #Dirumahaja bisa menurunkan produktivitas? Masalah ini ternyata tak dialami oleh novelis terkenal, Stephen King. Raja novel horor ini bahkan hampir menyelesaikan buku terbarunya. Namun novel terbaru Stephen King yang ditulis selama lockdown akibat wabah virus Corona punya masalah tersendiri.
King harus mengubah beberapa hal dalam buku ini karena coronavirus. Memang banyak rutinitas sehari-hari yang berubah drastis setelah virus ini mulai mewabah dari Wuhan, Cina. Namun tak bisa disangkal pandemik yang telah menewaskan lebih dari ratusan ribu orang ini juga berdampak pada kehidupan manusia saat ini.

King pernah mengarang sebuah novel bertemakan pandemik dalam karyanya The Stand yang diterbitkan pada 1978 silam. Meskipun wabah yang menghantui karakter utama dalam novel tersebut lebih parah dibandingkan coronavirus, King menyebutkan bahwa dia terpengaruh oleh fenomenal global ini dalam hal kreativitas.
Di satu sisi, social distancing dan lockdown yang dilakukan di berbagai negara turut memiliki andil besar bagi penulis Amerika berumur 72 tahun ini. Tetapi seperti yang diungkapkan King dalam sebuah wawancara dengan NPR baru-baru ini menjelaskan bagaimana munculnya Covid-19 mempengaruhi narasi dalam menulis novel terbarunya.

“Saya menetapkan [latar waktu novel baru ini] pada tahun 2020 karena saya berpikir, ‘Oke, ketika saya menerbitkannya pada 2021, [2020] akan seperti di masa lalu’ Dan kemudian hal ini [fenomena Covid-19] datang, dan saya segera melihat kembali draft yang saya tulis dan saya menyadari bahwa salah satu hal di dalam novel ini adalah dua karakter utama saya pergi berlayar,” jelasnya.
“Saya berpikir, ‘Tidak, saya berpikir bahwa tidak ada orang yang naik kapal pesiar tahun ini.” Saya melihat semuanya dan saya segera mengubah latar buku ini menjadi tahun 2019, dimana orang-orang dapat berkumpul bersama dan membantu jalan cerita,” lanjut King.
Sayangnya, belum ada bocoran mengenai judul novel terbaru Stephen King ini. Tetapi fenomena global yang terjadi saat ini bahkan memberikan arah baru dari narasi detail alur ceritanya.
Pertanyaan tentang ‘apakah orang-orang akan bepergian dengan kapal pesiar’ tahun ini terkesan sepele, tapi bukan King namanya jika tak memperhatikan detail penting dalam setiap karyanya. Pengarang It dan The Shining ini bahkan menghilangkan kata ‘Perang Dunia ke-II’ dalam novel yang berlatar tahun 1940.

Jika masih menggunakan latar tahun 2020, King pastinya tidak akan mengabaikan fenomena wabah virus Corona sebagai pandemik yang dihadapi seluruh negara di dunia. Menarik untuk dilihat bagaimana tragedi ini akan mempengaruhi karya-karya Stephen King nantinya.