
“Dear, Mr. Potter,
We are Pleased to inform you that you have been accepted at Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry”
Sejak 1997 hingga sekarang, kalimat tersebut adalah satu kalimat yang paling diinginkan oleh banyak anak dan remaja ada dalam surat yang mereka terima suatu hari kelak, terutama yang tumbuh besar bersama seri novel Harry Potter. Karena satu kalimat tersebut menandakan bahwa kamu sudah diterima di salah satu sekolah sikir terkeren di dunia, Hogwarts.

Siapa yang tak kenal dengan sosok anak bernama Harry Potter? Anak yatim piatu yang dibesarkan di sebuah lemari kecil di bawah tangga keluarga Dursley dan kemudian menjadi penyihir tersohor di dunia sihir. Adalah J.K. Rowling, penulis hebat asal Inggris yang berada di balik layar keberhasilan novel fantasi-anak ini.
Novel Harry Potter, sejak awal kemunculannya pada tahun 1997 sudah mulai meracuni Eropa ,dan kemudian dunia, dengan imajinasi sekolah sihir yang menyenangkan dan penuh petualangan yang mendebarkan. Diawali dari buku pertama yang berjudul Harry Potter and the Philosopher’s Stone – atau dalam versi Amerika, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone – memunculkan ‘rasa’ baru bagi dunia sastra anak pada era itu yang masih dikuasai oleh Roald Dahl.
Novel ini kemudian diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan naik cetak pada tahun 2000 di bawah penerbit Gramedia Pustaka Utama. Kemudian, pada tahun 2001, buku pertama ini diangkat ke layar lebar oleh Warner Bros. setelah salah satu perusahaan perfilman besar tersebut membeli hak cipta novel ini dengan harga yang relatif murah sebelum novel ini booming di pasaran. Film adaptasi buku pertama Harry Potter tersebut kemudian mendapatkan 3 nominasi Oscars.

Banyak yang pujian dan kritik datang dari berbagai pihak atas terbitnya buku pertama tersebut, pujian datang baik itu dari media cetak maupun dari para penulis sendiri. Kritik juga datang dari penulis dan penyair yang beranggapan bahwa karya tersebut populer di kalangan anak namun sesungguhnya tidak memiliki isu yang benar-benar bisa diangkat. Namun beberapa dari mereka menyadari memang karya ini tidak ditujukan untuk pasar pembaca sajak dan sastra tinggi.
Hingga sekarang, seri novel sihir ini memang sudah tamat terhitung pada tahun 2007 dengan diterbitkannya buku ke-tujuh yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallows untuk versi original berbahasa Inggris dan Harry Potter dan Relikui Kematian untuk versi Bahasa Indonesia yang terbit setahun kemudian. Namun efek dari seri sihir ini tidak main-main, dunia sihir rekaan J.K. Rowling sudah menjadi bagian dalam budaya populer dunia, Inggris serta Amerika khususnya.
Sebagai bukti pengaruh seri novel Harry Potter ini, dibangunlah sebuah taman bermain dengan konsep dunia sihir Harry Potter di Florida, Amerika Serikat. Taman bermain tersebut diberi nama The Wizarding World of Harry Potter, tempat di mana kamu tidak hanya bisa bermain banyak permainan bertemakan Harry Potter, namun juga bisa membeli sejumlah pernak-pernik sekolah ataupun makanan-minuman yang tentunya terinspirasi dari dunia sihir Harry Potter. Bahkan sebuah stasiun kereta di London yang bernama King’s Cross menyertakan ornamen berupa troli yang ‘menembus’ dinding stasiun dan di atasnya terdapat tanda bertuliskan “Platform 9 ¾”, tanda yang sangat familiar bagi pembaca seri Harry Potter.

Seri novel Harry Potter pun sudah terbit berkali-kali dalam berbagai edisi desain sampul yang berbeda. Seri ini tentunya wajib ‘bertengger’ di rak buku kamu karena seri novel Harry Potter tentunya sudah menjadi bagian dari sejarah sastra dunia, dan kamu pasti ingin kan menceritakan kisah magis ini pada anak-cucu kamu di generasi selanjutnya?
Jika kamu ingin membeli satu seri lengkap novel Harry Potter, namun tidak memiliki anggaran yang besar, kamu harus mulai menyicilnya satu-per-satu dari sekarang, namun cara ini sangat rentan untuk mendapatkan buku dengan desain sampul dari edisi yang berbeda-beda. Pilihan alternatif lain: kamu bisa menabung dahulu hingga terkumpul uang yang cukup untuk membeli box set yang utuh dan tentunya harganya sedikit lebih murah jika dibandingkan membelinya satu-per-satu.

Penulis: J.K. Rowling
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah buku dalam seri: 7 Buku
Kisaran harga total: (±) Rp. 1.500.000,-
Penghargaan: Publishers Weekly Best Book (Buku 1), Hugo Award (Buku 4), The New York Times 100 Notable Book (Buku 7), dan lain-lain.
Rating
- Rating Buku
Kesimpulan
Seri ini tentunya wajib ‘bertengger’ di rak buku kamu karena seri Harry Potter tentunya sudah menjadi bagian dari sejarah sastra dunia.